Megawati Prihatin Dengar Airlangga Hartarto Mundur Dari Ketua Umum Golkar
Megawati Soekarnoputri mengungkap rasa keprihatiannya mendengar kabar Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Golkar.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkap rasa keprihatiannya mendengar kabar Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Megawati mengaku sangat khawatir terhadap kehidupan demokrasi di Indonesia melihat peristiwa mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Golkar.
Megawati menduga peristiwa mundurnya Airlangga dari Ketua Umum Golkar akan berimplikasi sangat luas.
Pernyataan Megawati tersebut diungkap Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto setelah dirinya melapor kepada Megawati.
“Saya melaporkan terlebih dahulu kepada Ketua Umum Prof Dr (HC) Megawati Soekarnoputri terkait dengan dinamika politik nasional yang khususnya yang sangat mengejutkan, bagi kami adalah berita mundurnya Ketua Umum Partai Golkar Bapak Airlangga Hartarto,” kata Hasto usai menghadiri peluncuran acara Soekarno Run di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (11/8/2024).
Baca juga: Elite Golkar Sebut Airlangga Hartarto Sudah Ikhlas Mundur Dari Kursi Ketua Umum
"Maka Ibu Mega menyatakan prihatin, dan sangat mengkhawatirkan terhadap kehidupan demokrasi ke depan karena implikasinya itu nantinya juga sangat luas," lanjut Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini sedikit mengulas bagaimana PDIP memiliki pengalaman pada masa Orde Baru, di mana berbagai intervensi kekuasaan terjadi.
Intervensi kekuasaan tersebut, kata Hasto, tujuannya untuk mengerdilkan demokrasi dan menjauhkan prinsip-prinsip kedaulatan partai.
Baca juga: Jejak Politik Airlangga Hartarto, Mundur dari Ketum Golkar karena Ingin Jaga Stabilitas dan Keutuhan
“Ketika watak kekuasaan sudah berbeda di dalam tujuan membangun demokrasi itu, dalam situasi tantangan yang tidak mudah seperti persoalan global, tantangan di Timur Tengah, harga-harga pangan yang naik, persoalan perekonomian kita, tidak adanya supremasi hukum, maka kami mengkhawatirkan itu akan membawa dampak yang kurang baik termasuk dalam perekonomian nasional kita,” jelas Hasto.
Meski demikian, dia menegaskan, PDIP tak ingin mencampuri urusan partai lain.
Ia mengaku sangat terkejut dengan kabar mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum DPP Partai Golkar.
"Tentu saja terhadap apa yang terjadi, itu sangat mengejutkan. Kami prihatian karena kami juga bisa merasakan suasana kebatinan di balik itu,” ucapnya.
Airlangga Hartarto resmi mundur dari Ketua Umum Partai Golkar terhitung sejak 10 Agustus 2024.