VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF Idrus Marham: Jokowi Tak Pernah Titip Kaesang di Pilkada 2024
“Kalau menjegal sama dengan mengkhianati nilai-nilai Pancasila, berarti kan bukan sebuah keluarga, satu keluarga juga ayo bareng-bareng dong,” urainya
Editor: Srihandriatmo Malau
“Kalau menjegal sama dengan mengkhianati nilai-nilai Pancasila, berarti kan bukan sebuah keluarga, satu keluarga juga ayo bareng-bareng dong,” urainya.
KIM tidak menampik Pilkada merupakan kontestasi tokoh.
Ridwan Kamil yang mulanya diberikan surat tugas dari KIM untuk maju di Pilkada Jawa Barat dan Pilkada Jakarta, kini sudah dipastikan akan bertarung di Jakarta.
Itu berdasarkan keputusan para pimpinan partai politik KIM di antaranya Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Demokrat
Sehingga posisi calon gubernur di Jawa Barat diberikan untuk kader Gerindra Dedi Mulyadi.
“Jadi, bukan barter, tetapi distribusi posisi."
"Kita dari Kolisi Indonesia Maju setelah kita inventarisir kader-kader yang ada masing-masing partai, lalu kita bicara tentang distribusi posisi,” jelasnya.
Jokowi Tak Pernah Titit Kaesang
Idrus Marham juga menampik isu bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan anak bungsunya yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep ke elite koalisi partai politik KIM di Pilkada 2024.
Dia menegaskan Presiden Jokowi tidak pernah memberikan instruksi apapun.
“Sekali lagi Pak Jokowi itu enggak pernah titip, tetapi serahkan kepada proses karena begini kita juga tahu bahwa kalau kita ingin kerja di dalam KIM ini karena kesadaran, bukan karena keterpaksaan,” ucap Idrus Marham.
Begitu pun komitmen Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, yang tidak pernah memberikan karpet merah untuk seseorang di Pilkada.
Pengalaman Idrus bersama Prabowo selama dua tahun lebih pada Pilpres 2014 membuat dirinya percaya bahwa tidak ada anak spesial, termasuk anak Presiden.
“Kita sudah kenal Pak Prabowo bagaimana ketika membina SuperSemar dulu dengan pemberian beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswa berprestasi ya memang ini ciri karakter beliau menghargai prestasi dan kalau pemimpin menghargai prestasi berarti perdebatan konseptual dan menghargai sikap kritis,” urainya.
Saksikan wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar Idrus Marham.(*)