Surya Paloh Malu-malu Bicara Jatah Menteri untuk NasDem dari Prabowo
Surya Paloh malu-malu menjawab porsi menteri untuk NasDem dari Prabowo. Baginya, hal tersebut merupakan hal yang sensitif.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem telah resmi bergabung mendukung pemerintahan Prabowo pada 2024 mendatang.
Lantas, apakah ada jatah menteri yang ditawarkan oleh Prabowo?
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh malu-malu menjawab porsi menteri untuk NasDem dari Prabowo. Baginya, hal tersebut merupakan hal yang sensitif.
"Nah itu NasDem yang cukup sensitif soal itu (kursi menteri). Dia agak sensitif, agak unik nih partainya," kata Surya Paloh di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Surya Paloh menyampaikan dirinya enggan berbicara soal jatah menteri lantaran menyangkut etik dan moralitas.
Karenanya, tidak elok membicarakan soal menteri secara terbuka.
"Kita malu lah bicara soal soal begitu. Ada pride pada diri kita, kita tahu secara etik moralitas kita, kita kan posisi kita siapa. Nah kalian juga mengerti," jelasnya.
Baca juga: Bamsoet Kasih Pantun Soal Kotak Kosong Pilkada: Jangan Sampai Membuat Kita Terbelah
Hal yang pasti, kata dia, nantinya Prabowo selaku Presiden terpilih RI yang akan mengatur kabinetnya. Dia pun menghormati hak prerogatif tersebut.
"Beliau yang paling memahami, dia yang jadi presiden, dia yang ngatur kabinetnya, ya kan. Pak prabowo sendiri. Seluruh hak prerogatif ada di tangan Pak Prabowo," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, mengatakan pihaknya masih sedang menggodok kandidat menteri yang masuk ke dalam kabinet di dalam pemerintahannya.
Dia menyatakan pihaknya sedang menjaring putra putri terbaik bangsa.
"Kita sedang godok semua, kita ingin mencari kekuatan, putra putri terbaik bangsa, yang bisa memberi yang terbaik untuk rakyat. Jadi ini semua sedang kita godok," kata Prabowo di rumahnya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).
Eks Danjen Kopassus itu mengatakan pihaknya ingin mengedepankan azas demokrasi dalam penentuan kabinetnya mendatang.
Namun di sisi lain, para pembantu presiden yang ditunjuknya itu bisa mewujudkan pemerintah yang bersih dan efektif.
"Kita ingin terutama asas demokrasi, asas kebersamaan, tapi tujuannya adalah pemerintah yang akan datang harus menjadi pemerintah yang memberi pelayanan yang terbaik untuk rakyat, pemerintah yang bersih, pemerintah yang efektif, yang capable, yang bisa memanage kekayaan dengan sebaik-baiknya," katanya.
Baca juga: Budi Arie Sebut Tak Ada Reshuffle Kabinet Minggu Ini: Enggak Tahu Minggu Depan
Prabowo mengakui ada parpol yang meminta jatah kursi, maupun ada yang tidak kepada dirinya. Akan tetapi, ia mengaku tidak masalah demi menggalang kekuatan dan persatuan Indonesia.
"Ada yang tidak minta, ada yang dari awal mengatakan kita dukung tapi kita tidak minta, tapi tentunya seperti yang katakan tadi, kita ingin menggalang suatu kekuatan, persatuan yang kuat," jelasnya.
"Di tengah situasi global yang begitu penuh krisis, penuh ketegangan, penuh ketidakpastian, Indonesia perlu kompak dan perlu mempersatukan semua potensi. Soal jabatan itu tidak terlalu penting bagi tokoh-tokoh patriotik, kita akan cari putra putri terbaik," tutupnya.