Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Tujuan Terkait

Dukung Ketahanan Pangan, Bank Pangan Indonesia Didorong Bersinergi dengan Baznas dan LAZ

Sinergi antara Bank Pangan Indonesia dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat adalah kunci dalam memenuhi kebutuhan dasar

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Erik S
zoom-in Dukung Ketahanan Pangan, Bank Pangan Indonesia Didorong Bersinergi dengan Baznas dan LAZ
Istimewa
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kementerian Agama RI Prof. Waryono Abdul Ghafur di Kongres ke-3 Jaringan Bank Pangan Indonesia yang diselenggarakan Foodbank of Indonesia Network (FOIN) di Bentara Budaya Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia perlu serius menangani ketahanan pangan nasional mengingat kebutuhan pangan yang makin tinggi seiring dengan tren pertumbuhan penduduk yang juga terus meningkat.

Upaya tersebut bisa dijalankan melalui kerjasama kolaboratif antar berbagai pihak baik elemen pemerintah, lembaga maupun swasta.

Seruan tersebut disampaikan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kementerian Agama RI Prof. Waryono Abdul Ghafur di Kongres ke-3 Jaringan Bank Pangan Indonesia yang diselenggarakan Foodbank of Indonesia Network (FOIN) di Bentara Budaya Jakarta.

Baca juga: Respon Pidato Jokowi, Anggota Komisi IV: Soal Ketahanan Pangan, Tidak Sesuai Kebutuhan Petani




Prof. Waryono menekankan bahwa sinergi antara Bank Pangan Indonesia dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah kunci dalam memenuhi kebutuhan dasar mustahik. Ia menyoroti potensi besar zakat dan wakaf dalam mendukung ketahanan pangan yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

"Kita harus memastikan dana zakat dan wakaf mampu mendukung ketahanan pangan melalui program-program berbasis kebutuhan mustahik sesuai regulasi zakat yang ada," ujar Prof. Waryono dikutip Sabtu, 17 Agustus 2024.

Prof. Waryono juga menyoroti Program Kampung Zakat yang menjadi salah satu inisiatif strategis dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa.

Menurutnya, program ini mampu menjadi jembatan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan memastikan kebutuhan pangan di daerah terpencil terpenuhi.

BERITA TERKAIT

Namun dia juga mengingatkan akan ancaman terhadap ketahanan pangan keluarga, hal ini mengacu pada data yang menunjukkan sekitar 400 ribu pasangan bercerai dari 2 juta pernikahan setiap tahunnya, yang berpotensi mengganggu ketahanan pangan dan tumbuh kembang gizi anak.

Kongres ke-3 Jaringan Bank Pangan Indonesia mengangkat tema "Bank Pangan Menghantarkan Indonesia Merdeka 100 persen" dan menggarisbawahi peran vital berbagai pihak dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Kegiatan ini diramaikan dengan Rembug Pangan Indonesia (RPI) dan Pasar Rakyat Mustikarasa (PRM) yang menampilkan produk UMKM berbasis pangan lokal dan rempah asli Indonesia.

Baca juga: Jokowi Bakal Dianugerahi Agricola Medal dari FAO karena Mampu Tingkatkan Ketahanan Pangan RI

Selain itu, juga ada demonstrasi Racik Mustikarasa, berupa demonstrasi memasak, turut memperkaya pemahaman masyarakat akan pentingnya memanfaatkan pangan lokal untuk memerangi kelaparan, terutama pada anak-anak.

Prof. Waryono berharap, melalui kolaborasi dan sinergi yang lebih erat antara BAZNAS, LAZ, dan Bank Pangan Indonesia, ketahanan pangan nasional dapat tercapai, sejalan dengan cita-cita Indonesia Merdeka 100 persen.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas