Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serah Terima Momen Jabatan dari Plt Kepala BPOM ke Kepala BPOM Baru

Lucia berpesan kepada pejabat baru, BPOM harus memastikan Indonesia bebas dari bahan tambahan pangan yang berbahaya 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Serah Terima Momen Jabatan dari Plt Kepala BPOM ke Kepala BPOM Baru
Tangkap layar YouTube KompasTV
Prof Dadan Hindayana (kiri) dan Taruna Ikrar (kanan) saat pelantikan sebagai Kepala Badan Gizi dan Kepala BPOM di Istana Negara, Senin (19/8/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi resmi melantik Taruna Ikrar sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. 

Taruna Ikrar menjalani serah terima jabatan Kepala BPOM hari ini, Selasa (20/8/2024). Lokasi di Kantor BPOM RI, Jakarta Pusat. 

Taruna Ikrar menggantikan Plt Kepala BPOM RI, Lucia Rizka Andalusia.

Rizka pun titipkan pesan untuk Taruna Ikrar sebagai Kepala BPOM baru. 

Baca juga: Resmi Jadi Kepala BPOM, Taruna Ikrar Fokus Tekan Harga Obat yang Masih Mahal

Pertama, mendukung agenda transformasi kesehatan. 

"Pertama, mendukung agenda transformasi kesehatan yaitu menyediakan obat, ketersediaan cukup, pemerataan juga dan keterjangkauan harganya. Dan pasti didukung keamanan, khasiat dan bermutu dengan baik," ungkapnya pada awak media di kantor BPOM, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2024). 

Berita Rekomendasi

Kedua, BPOM harus memastikan Indonesia bebas dari bahan tambahan pangan yang berbahaya. 

Masih banyak yang harus diawasi agar pangan bebas dari bahan berbahaya. 

"Juga program yang akan kita luncurkan dan siapkan BPOM adalah pangan sehat. Di mana tidak mengandung garam, gula, lemak melebihi ketentuan yang tidak sehat. Ini akan kerja sama dari BPOM dan Kementerian Kesehatan," imbuhnya. 

Terkait hal ini, Kemenkes sendiri sudah menginisiasi UU Kesehatan Nomor 17 tahun 2023 dengan menghadirkan Komite Kesehatan Bersama. 

Di dalam Komite Kesehatan Bersama ini, terdapat koordinasi  antara Kemenkes, BKKBN, BPOM dan BPJS kesehatan. 

"Dikoordinasikan bersama-sama, jadi kita koordinasi terus. Jadi tidak ada terkotak-kotak. Semua harus satu visi mewujudkan Indonesia sehat dan Indonesia emas," katanya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas