Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yasonna Legowo Lepas Jabatan Menkumham, Sempat Temui Presiden Jokowi Sampaikan Permintaan Terakhir

H-1 sebelum direshuffle, Yasonna Laoly sempat menemui Presiden Jokowi, dia juga sampaikan permintaan terakhirnya.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Yasonna Legowo Lepas Jabatan Menkumham, Sempat Temui Presiden Jokowi Sampaikan Permintaan Terakhir
Kolase Tribunnews
Presiden Jokowi dan Yasonna Laoly. H-1 sebelum direshuffle, Yasonna Laoly sempat menemui Presiden Jokowi, dia juga sampaikan permintaan terakhirnya. 

"Saya tahu pimpinan yang akan datang, yang 09.30 akan dilantik (Supratman Andi Agtas)," kata Yasonna.

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) pun memandang sosok Supratman Andi Agtas sebagai seorang sahabat yang baik serta rendah hati.

Apalagi, Yasonna mengaku telah mengenal sosok Supratman sejak lama dan pernah bekerja sama.

"Sahabat saya yang baik, orang yang rendah hati, orang yang selama ini bekerja sama dengan saya, dalam Prolegnas, dalam membahas beberapa undang-undang," jelas Yasonna.

Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas
Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas (Kompas.com/Kristian Erdianto)

Dia pun meminta kepada seluruh jajaran Kemenkumham untuk mendukung kerja-kerja Supratman ke depan.

"Dan saya meminta kepada saudara, dukung beliau, berikan yang terbaik. Karena kita melihat institusi ini, bukan melihat personal. Kita ingin memiliki institusi, institusi besar ini menjadi institusi terbaik di Indonesia," ujar Yasonna.

Strategi PDIP Oposisi Setengah Hati

Pengamat politik Ray Rangkuti menilai tak semuanya menteri dari PDIP dicopot Presiden Jokowi, merupakan strategi agar PDIP setengah hati jadi oposisi.

Berita Rekomendasi

“Ini bagian dari strategi Jokowi agar PDIP tetap setengah hati untuk oposisi. Karena (Kalau oposisi) akan dapat mengganggu stabilitas pemerintahan,” kata Ray, Senin.

Meski begitu dikatakan Ray, reshuffle ini justru menguntungkan PDIP. Menurutnya reshuffle tersebut akan membuat soliditas PDIP untuk mengoposisi Jokowi makin kuat.

“Kemudian terhindar dari catatan sejarah bahwa kemerosotan demokrasi di era Jokowi adalah bagian dari sumbangsih PDIP,” jelasnya.

Terakhir dikatakan Ray, reshuffle tersebut membantah pandangan bahwa Megawati tidak bisa move on dari perpisahan dengan Jokowi.

“Kenyataannya sekarang, Jokowi juga tidak bisa move on melihat PDIP tetap eksis dan kuat. Akan berpotensi akan makin kuat pada pemilu-pemilu berikutnya,” jelasnya.

Dan, keuntungan politik PDIP akan semakin bertambah kata Ray. Jika akhirnya mereka menarik seluruh anggota PDIP yang masih duduk di kabinet.

“Jika 3 atau 4 kursi kabinet yang diduduki oleh kader PDIP ditinggalkan, tentu akan membuat wajah tegar PDIP menghadapi Jokowi akan makin berbinar,” tegasnya.

Baca juga: Jokowi Kembali Lakukan Reshuffle Kabinet, Pengamat: Tak Ada Urgensi, Konsolidasi Jelang Lengser

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas