Kemendikbudristek: Penghayat Kepercayaan Berperan Jaga Keberagaman Indonesia
Kemendikbudristek menggelar Sarasehan Nasional Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Surabaya, Jawa Timur untuk memperkuat kesetaraan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek menggelar Sarasehan Nasional Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Surabaya, Jawa Timur untuk memperkuat kesetaraan dalam bingkai keberagaman.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengatakan Sarasehan Nasional ini momen untuk merumuskan langkah strategis.
"Para penghayat memiliki nilai-nilai luhur yang diyakini untuk kebaikan seluruh masyarakat. Nilai yang dapat menjadi jawaban dari berbagai tantangan dalam menjaga ketahanan sosial secara global. Ajarannya dapat memberikan kontribusi nyata untuk mewujudkan ketahanan budaya, sosial, dan lingkungan”, ungkap Hilmar melalui keterangan tertulis, Rabu (21/8/2024).
Sarasehan Nasional dihadiri oleh 275 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, di antaranya organisasi Penghayat Kepercayaan, Generasi Muda Penghayat Kepercayaan (Gema Pakti), Perempuan Penghayat Kepercayaan (Puan Hayati), kementerian/lembaga terkait, organisasi masyarakat sipil, serta perguruan tinggi.
Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME, Sjamsul Hadi, menekankan pentingnya acara ini sebagai wadah untuk membangun dialog yang konstruktif antara para penghayat kepercayaan dan pemerintah.
Menurutnya, pemerintah telah berupaya keras dalam memastikan bahwa hak-hak penghayat kepercayaan diakui dan dihormati melalui serangkaian program dan kebijakan yang telah diterbitkan.
Namun, tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana para penghayat dapat mengimplementasikan regulasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memanfaatkan sepenuhnya layanan yang telah disediakan.
"Penghayat kepercayaan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberagaman Indonesia," kata Sjamsul.
Baca juga: Kemendikbudristek Dorong Pemuda Berperan pada Proses Pelestarian Kebudayaan
"Mereka tidak hanya berdampingan dengan beragam tantangan yang kini dihadapi, seperti perkembangan teknologi, urbanisasi, serta perubahan lingkungan, tetapi juga harus mampu mandiri dan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan hidup,” tambah Sjamsul.