Bahlil Singgung Raja Jawa, Said Didu: Sumber Perpecahan Bangsa
Bagi dirinya yang berasal dari luar Pulau Jawa tidak terima, Said Didu pun meyakini orang dari Jawa marah dengan istilah tersebut.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Senior Muhammad Said Didu melakukan orasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).
Said Didu mengaku sangat menyayangkan istilah Raja Jawa yang digunakan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.
Baca juga: Bahlil Minta Golkar Jangan Main-main dengan Raja Jawa, Waduh Ngeri-ngeri Sedap Barang Ini
“Raja Jawa menurut pengertian Bahlil Lahadalia, jadi saya ingin menyatakan hari ini kita mulai dan tidak akan kembali sebelum kedaulatan rakyat kita ambil kembali dari cecunguk-cecunguk penikmat kekuasaan keluarga Solo,” katanya.
Mantan Sekretaris BUMN itu menyayangkan tindakan seorang pimpinan partai yang baru ditetapkan langsung membuat pernyataan demikian.
Baca juga: Bahlil Minta Jangan Main-main dengan Raja Jawa, Idrus Marham Membela: Itu Guyon Politik
Menurutnya, negara ini milik bersama bukan Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan beberapa pulau lainnya.
“Saya sangat tersinggung pernyataan pertama pimpinan partai setelah dilantik langsung menyebut bahwa ada Raja Jawa. Ini sumber perpecahan bangsa,” ucap Said Didu.
Bagi dirinya yang berasal dari luar Pulau Jawa tidak terima, Said Didu pun meyakini orang dari Jawa marah dengan istilah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Said Didu mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk merebut kembali konstitusi yang sudah dimanfaatkan oleh satu keluarga dari Solo.
“Kita sudah sudah kali ribut di depan MK hanya untuk mengurus anak dari Solo kemarin yang dipersoalkan terkait batas umur calon Wakil Presiden, anak Presiden Jokowi, sekarang kita persoalkan lagi anak bungsu beliau tentang calon Wakil Gubernur,” ucapnya.
“Apakah kita mau menunggu sampai cucu-cucunya nanti. Karena itu mari kita lawan, bersedia?” tanya dia kepada massa aksi.
Massa aksi menjawab, “bersedia, lawaan..!!”
Baca juga: Di Munas Golkar, Bahlil Minta Kader Partainya Hati-hati dengan Raja Jawa, Sebut Bisa Celaka
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengingatkan seluruh kader partainya untuk berhati-hati dengan sosok yang disebutnya sebagai "Raja Jawa".
Hal itu disampaikan Bahlil, saat menyampaikan visi-misinya sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar tunggal, dalam acara Munas Partai Golkar IX, pada Rabu (21/8/2024).
Bahlil mulanya mengatakan, ia tidak memiliki kepentingan pribadi. Katanya, kepentingan ke depan adalah membawa Golkar menjadi lebih baik lagi.
"Saya jujur aja, saya enggak punya kepentingan apa-apa pribadi. Kepentingan saya ke depan adalah Golkar harus lebih baik dari sekarang," kata Bahlil, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu.
Ia kemudian menekankan, Golkar akan terus mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dikarenakan, menurutnya, pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih itu merupakan kelanjutan dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Terkait hal itu, Bahlil juga mengingatkan agar Partai Golkar berhati-hati dan jangan bermain-main dengan sosok "Raja Jawa" yang diduga mengarah ke Jokowi.