Anies Sayangkan Aparat Bertindak Represif Terhadap Massa Aksi Penolak Revisi UU Pilkada
Anies Baswedan, menyayangkan aparat kepolisian yang bertindak represif terhadap massa yang berunjuk rasa menolak revisi Undang-Undang Pilkada.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyayangkan aparat kepolisian yang bertindak represif terhadap massa yang berunjuk rasa menolak revisi Undang-Undang Pilkada di depan Gedung DPR/MPR RI.
Menurutnya, tindakan represif aparat tersebut sangat berlebihan.
"Anak-anak muda cedera, luka, di sana mereka datang untuk ikut mengirimkan pesan 'kami ingin mengawal konstitusi, kami ingin meluruskan usaha pembengkokan atas konstitusi' dan itu (seharusnya) dihadapi juga dengan rasa cinta sebagai saudara sebangsa," kata Anies dalam siaran Youtube, Jumat (30/8/2024).
Anies mengatakan seharusnya aparat menghadapi massa dengan rasa cinta sebagai saudara sebangsa.
"Ini sangat disesali dan ini tidak boleh berulang lagi, tapi buat anak muda jangan pernah gentar, jangan pernah mundur," kata dia.
"InsyaAllah jadi catatan untuk diceritakan dengan rasa bangga. Ketika Indonesia konstitusinya terancam, maka anak muda tidak diam, anak muda terlibat dan banyak juga generasi-generasi lebih senior yang memilih terlibat, walaupun secara usia sudah senior dan gerakan ini juga jelas memberikan hasil," ujar dia.
Anies kemudian mengatakan bahwa putusan MK terkait syarat pencalonan Pilkada tersebut membuka jalan bagi parpol untuk mengusung calon terbaiknya.
"Kenapa? Karena elitnya dipaksa oleh konstitusi untuk memberikan jalan dan ini adalah sebuah kesempatan untuk kita memperbaiki kualitas demokrasi dan harapannya nanti mutu pemerintahan di seluruh wilayah Indonesia," tandas dia.