Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan akan langsung gelar rapat pleno untuk menetapkan hasil pemeriksaan kesehatan terhadap Pramono Anung-Rano Karno, malam nanti.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Tarakan dr Weningtyas Purnomorini MARS mengatakan, rapat pleno itu dilaksanakan setelah seluruh rangkaian proses pemeriksaan rampung dilakukan terhadap pasangan bakal cagub-cawagub Jakarta dari PDIP itu.

Baca juga: Siap Jalani Tes Kesehatan, Pramono Anung Ngaku Rutin Olahraga Tapi Kurang Tidur

"Nanti setelah hasil semua sudah dilakukan, kemudian malam ini kita akan plenokan rapat bersama supaya malam ini sudah ada hasil," kata Weningtyas saat ditemui awak media di RSUD Tarakan, Jakarta, Jumat (30/8/2024).

Terkait dengan hasil dari rapat pleno atas pemeriksaan kesehatan itu kata Wening, akan keluar pada Sabtu (31/8/2024) besok.

Adapun hasil dari pemeriksaan itu langsung diberikan kepada KPU Daerah Jakarta sebagaimana mekanisme yang sudah ditetapkan.

"Ya untuk hasil itu kami H+1. Jadi hari ini paslon pertama (jalani pemeriksaan) maka hasilnya akan diberikan kepada KPU besok hari. Demikian juga pasangan yang selanjutnya," kata dia.

Adapun dalam proses pemeriksaan kesehatan ini kata Wening, setidaknya ada 20 orang dokter dan 20 perawat yang dilibatkan dari pihak rumah sakit.

"Jadi dokter-dokter terdiri dari 20 dokter dan tim pendukung pemeriksaannya sekitar 20 orang juga, terdiri dari perawat, analis laboratorium, radiografer, kemudian untuk audiologi dan sebagainya," kata Weningtyas.

Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Pramono-Rano Karno Libatkan 20 Dokter dan 20 Perawat

Kendati demikian proses pemeriksaan kesehatan terhadap para pasangan calon kepala daerah itu tidak bisa diakses oleh publik.

Dia hanya menegaskan kalau rangkaian pemeriksaan kesehatan ini akan dilakukan dalam kurun waktu yang lama, kurang lebih 11 jam.

"Jadi kami akan melakukan pemeriksaan pada paslon itu lebih kurang 11 jam ya. Jadi akan kita selesaikan sekitar pukul 18," kata dia.

Saat disinggung terkait dengan standarisasi hasil tes kesehatan itu dikatakan layak atau tidak layak, Weningtyas tidak dapat membeberkan secara detail.

Pasalnya itu menjadi ranah dari para dokter spesialis yang melakukan pemeriksaan.

"Kami mengikuti pedoman teknis saja dari KPU, sudah disebutkan di situ untuk layak dan tidak layak," tandas dia.