6 Narapidana Pelaku Penganiaya Tahanan di Rutan Depok Bakal Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan
Enam narapidana Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Depok pelaku penganiayaan terhadap tahanan baru berinisial RA (26) terancam dipindahkan
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enam narapidana Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Depok pelaku penganiayaan terhadap tahanan baru berinisial RA (26) terancam dipindahkan ke sel isolasi hingga dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan Cilacap.
Hal itu diungkapkan Karutan Depok, Lamarta Subakti menyusul adanya satu orang tahanan yang tewas diduga dianiaya oleh enam tahanan lainnya pada Kamis (29/8/2024) lalu.
"Kepada warga binaan yang terbukti melakukan tindak penganiayaan ini tentu kami berikan hukuman tegas. Dengan melakukan pencatatan pada registrasi F berupa dilakukan pemindahan ke sel isolasi, pencabutan hak remisi dan Hak integrasi, serta dilakukan pemindahan ke Nusakambangan," kata Lamarta dalam keterangannya, Minggu (1/9/2024).
Meski begitu untuk penanganan hukum daripada enam pelaku, Lamarta menyebut bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Rutan Depok pun kata dia bakal terbuka melakukan kerjasama dengan kepolisian terkait proses penyelidikan yang saat ini tengah berjalan.
"Kami berkomitmen untuk menyerahkan seluruh bukti yang diperlukan guna mengungkap secata tuntas motif dan kronologi kejadian tersebut," jelasnya.
Imbas kejadian ini Lamarta juga menyampaikan duka cita tewasnya tahanan tersebut yang diduga akibat mengalami penganiayaan.
Lamarta pun menyesali atas terjadinya peristiwa tersebut dan secara tegas tak mentolerir kekerasan yang terjadi di lingkungan Rutan Depok.
"Pihak Rutan Depok juga menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban," pungkasnya.
Kronologi Tewasnya Korban
RAJS (26), seorang tahanan kasus narkoba di rumah tahanan (rutan) Kelas I Depok, Cilodong, Kota Depok, tewas usai menjalani perawatan di rumah sakit diduga karena dikeroyok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan korban tewas pada Kamis (28/9/2024) lalu.
"Pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2024 pukul 19.45 WIB telah terjadi diduga pengeroyokan, korban meninggal dunia," kata Ade Ary kepada wartawan, Sabtu (31/8/2024).