Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Lengkap Mahasiswa Samarinda Nekat Foto Bareng Jokowi hingga Dadanya Dihantam Paspampres

Yulianus Agung mahasiswa di Samarinda ceritakan kronologi bisa foto bareng Jokowi tapi setelahnya dihantam Paspampres.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Kronologi Lengkap Mahasiswa Samarinda Nekat Foto Bareng Jokowi hingga Dadanya Dihantam Paspampres
instagram/agung_q114
Kolase foto Yulianus Agung mahasiswa Samarinda yang nekat terobos ring 1 demi foto bareng Jokowi, lalu mengaku dihantam Paspampres setelahnya. Istana membantah peristiwa tersebut. 

Sementara itu, Yulianus Agung adalah mahasiswa hukum Universitas Mulawarman di Samarinda, Kalimantan Timur.

Ia diketahui cukup aktif di media sosialnya @agung_q114 dan memiliki ratusan pengikut.

Bahkan Yulianus Agung Ngindi Ate juga memiliki akun youtube Yulianus agung ngindi ate.

Istana Bantah




Yulianus Agung, mengaku dipukul pasukan pengamanan presiden (Paspampres) karena berswafoto dengan Presiden Joko Widodo.

Terkait pengakuan tersebut, Istana Negara membantahnya.

Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menyebut tidak ada pemukulan saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Samarinda.

"Kami telah koordinasi dengan teman-teman Paspampres bahwa tidak ada pemukulan oleh Paspampres. Kami akan cek tim pengamanan wilayah," kata Yusuf kepada Kompas.com, Selasa (10/9/2024).

Baca juga: Paspampres Iriana Curi Perhatian, Sigap Tembak Sinyal Drone Liar saat Karnaval di Solo

BERITA TERKAIT

Yusuf mengungkapkan, dalam melakukan tugasnya, Paspampres dilatih untuk waspada dan humanis.

Hal itu kata Yusuf, juga menjadi penekanan dari Presiden Jokowi untuk selalu bersifat humanis.

Dia bilang, pengamanan presiden saat kunjungan kerja juga terdiri dari berbagai unsur TNI/Polri.

"Pengamanan Presiden terdiri dari berbagai unsur, di ring 1 ada Paspampres serta di ring 2 dan 3 ada TNI/Polri," bebernya.

Kendati demikian, ia meminta maaf kepada warga atas kejadian tersebut. Yusuf mengungkapkan, fenomena ini akan menjadi pelajaran dan evaluasi ke depan.

"Kami mohon maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut, dan mengucapkan terima kasih dan sangat menghargai antusias masyarakat yang ingin menyambut Bapak Presiden. Hal ini akan menjadi pembelajaran dan evaluasi kami," jelasnya. (tribun network/thf/TribunSumsel/Tribunnews.com/Kompas.com)

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas