Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Lengkap Mahasiswa Samarinda Nekat Foto Bareng Jokowi hingga Dadanya Dihantam Paspampres

Yulianus Agung mahasiswa di Samarinda ceritakan kronologi bisa foto bareng Jokowi tapi setelahnya dihantam Paspampres.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Kronologi Lengkap Mahasiswa Samarinda Nekat Foto Bareng Jokowi hingga Dadanya Dihantam Paspampres
instagram/agung_q114
Kolase foto Yulianus Agung mahasiswa Samarinda yang nekat terobos ring 1 demi foto bareng Jokowi, lalu mengaku dihantam Paspampres setelahnya. Istana membantah peristiwa tersebut. 

Tak disangka, saat itu Yulianus mendapat pukulan keras di dadanya hingga membuatnya kaget.

Ia sontak langsung menunduk dan berteriak kesakitan sembari memegang dadanya.

"Saya dihantam," katanya meringis kesakitan.

"Udah udah bawa ke belakang," teriak orang orang disekitarnya.

Yulianus Geram Dihantam Paspampres: Untung Saya Gak Mati!

Yulianus kemudian merasa tak terima lantaran dirinya mendapatkan pukulan dari Paspampres.

Ia merasa tak bersalah karena sudah meminta maaf atas aksinya yang menerobos mendekati Presiden Jokowi.

"Saya dihantam saya Paspampres, saya dipukul sama pasukan pengaman Presiden tadi, dihantam hanya karena foto sama Presiden. Itu Presiden Republik Indonesia dan Presiden rakyat Indonesia, kenapa saya harus dihantam sama Paspampres, untung saya gak mati, hantamannya itu keras. Presiden aja ga jadi masalah, masa saya dihantam sama Paspampresnya, gak bisa begitu," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Yulianus mengaku sudah sangat sopan sehingga tak terima dan syok akibat perlakuan Paspampres terhadap dirinya.

"Presiden bukan punya mereka saja, saya sudah minta dengan hormat, sa sudah datang dengan sopan, sa juga sudah minta maaf, kenapa saya harus dihantam, gak boleh begitu.Pasukan Presiden hantam hantam masyarakat, didepan Presiden dia gak hantam saya, tetapi dibelakangnya Presiden dia hantam saya.Kalau anda ngasih tau bagus bagus saya terima, tapi kalau anda hantam ini Negara hukum dan saya orang hukum. Saya mahasiswa hukum, gak boleh begitu, saya gak tahu Paspampresnya siapa, tapi saya mahasiswa hukum, saya begini karena itu Presiden saya," celotenya.

"Paspampres menjaga Presiden dan melindungi rakyat, kalau main hantam hantaman ini Negara hukum pak, dan ini videonya lengkap dan saya dihantam pun ada, saya sudah minta maaf tapi saya masih dihantam sama Paspampresnya, untuk info Samarinda sampaikan atau viralkan video ini, saya begini datang minta foto sama Presiden kan karena itu Presiden saya, saya mahasiswa hukum pak Universitas Mulawarman, saya juga udah minta maaf kalau itu salah tapi jangan dihantam dipukul sayanya, saya gak tahu siapa, intinya dia pasukan Presiden, terima kasih," pungkasnya.

Alasan Nekat Menerobos

Lebih jauh, Yulianus menyayangkan tindakan Paspampres begitu kasar kepadanya.

"Ketika presiden nya tidak melihat kearah paspampres saya di hantam, pertanyaan saya memang begitu kah tugas pasampres terhadap masyarakat yang mendekati presiden dengan baik Saat ambil video/gambar ini masih dalam keadaan kamera on tanpa di seting," tuturnya.

Baca juga: Viral Pemuda Ngaku Dipukul Paspampres Saat Selfie dengan Jokowi di Samarinda, Ini Penjelasan Istana

Dia menyebut alasan nekat melakukan hal tersebut lantaran ingin mengungkapkan rasa bangga terhadap sosok presiden Jokowi.

"Saya hanya bangga dan bersyukur dengan presiden Jokowi, tapi saya tidak setuju dengan perlakuan pasampresnya terhadap saya saya tahu mungkin saya salah dalam meminta foto atau menerobos karena saya jarang dan mungkin gak bakalan ketemu dengan presiden tapi setelah kejadian itu saya sudah meminta maaf 3 kali kepada paspampres itu masa saya harus di pukul saya orang berpendidikan juga kalau sudah menegur saya juga mengerti jangan sampai anda main tangan. Setop saya minta kalau menjadi pasampres minimal punya Hati!!!!!," tutup Yulianus dalam unggahan instagramnya," jelasnya.

Sosok Yulianus Agung

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas