Rambe Kamarul Zaman: Etika dan Kepemimpinan Harus Ditanam Sejak Bangku Universitas
Ketua Senat Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957, Rambe Kamarulzaman menyebut bibit pemimpin bangsa dimulai dari bangku universitas.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Senat Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957, Rambe Kamarulzaman menyebut bibit pemimpin bangsa dimulai dari bangku universitas.
Menurutnya ada dua pilar utama yang perlu ditanamkan sejak mahasiswa mengenyam pendidikan di kampus, yakni etika dan kepemimpinan.
Hal ini disampaikan Rambe dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2024/2025 selama tiga hari sejak Kamis (5/9/2024) di Kampus 1 IBI Kosgoro 1957, Jakarta Selatan.
"Kami tak hanya mengajarkan teori. Kami ingin mahasiswa kami menjadi pribadi yang berani memimpin dan memberi dampak positif bagi masyarakat, dengan menjunjung tinggi etika serta nilai-nilai kebangsaan," kata Rambe dalam keterangannya, Selasa (10/9/2024).
Adapun PKKMB kali ini, menghadirkan pembicara penting seperti eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan akademisi internasional dari Universitas Malaysia Kelantan, Prof Madya Muhammad Ashlyzan Bin Razik.
Rektor IBI Kosgoro 1957, Haswan Yunaz menyampaikan, selain kepemimpinan bangsa, pihaknya juga berkeinginan membentuk mahasiswa yang mampu beradaptasi dengan era digital, sekaligus memiliki karakter kuat religius dan nasionalis.
Haswan menilai cakap menghadapi era digital yang dibarengi karakter kuat, dapat membawa para mahasiswa menjadi pemimpin berintegritas di masa depan.
"Kami ingin membentuk mahasiswa yang mampu beradaptasi dengan era digital, tapi juga memiliki karakter kuat—baik secara religius maupun nasionalis. Inilah yang akan membuat mereka tidak hanya sukses di karir, tetapi juga menjadi pemimpin yang berintegritas di masa depan," ujar Haswan.
Kecakapan itu juga yang membuat IBI Kosgoro 1957 berencana membuka program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Kecerdasan Buatan (AI).
Langkah ini diyakini akan memperluas kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan berkualitas di bidang-bidang yang relevan dengan perkembangan industri saat ini.
Dalam sambutannya pada kegiatan itu, Haswan turut merespons maraknya isu kekerasan dan pungutan liar (pungli) di dunia pendidikan.
Kata dia, hal ini yang membuat IBI Kosgoro 1957 membentuk Satgas Perlindungan dan Anti Kekerasan Seksual untuk menangani kasus-kasus semacam itu.
"Kami memiliki Satgas Perlindungan dan Anti Kekerasan Seksual yang siap menangani kasus-kasus kekerasan. Bahkan, kami pernah memberhentikan oknum yang terlibat dalam pelanggaran ini. Selain itu, kami juga memastikan kampus ini bebas pungli," kata Haswan.