5 Info Terbaru Kabinet Prabowo-Gibran: PKB dapat Jatah Menteri hingga Pemanggilan Calon Menteri
Siapa saja nama-nama menteri yang akan mengisi kabinet tampaknya akan diumumkan baik sebelum atau sesudah pelantikan 20 Oktober 2024.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih RI kurang lebih sebulan lagi.
Kini Prabowo-Gibran tengah menyiapkan susunan kabinet pemerintahannya.
Bahkan kabar beredar nama-nama calon menteri telah disetor oleh pimpinan parpol ke Prabowo.
Siapa saja nama-nama menteri yang akan mengisi kabinet tampaknya akan diumumkan baik sebelum atau sesudah pelantikan 20 Oktober 2024.
Berikut sejumlah informasi baru terkait kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran sebagaimana dirangkum, Kamis (12/9/2024) :
1. PKB dapat Jatah Menteri
PKB bukan pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Namun, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda buka suara terkait jatah kursi menteri bagi kader PKB di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Huda mengaku PKB sudah diajak diskusi oleh Prabowo terkait jatah kursi menteri ini.
Meski demikian, Huda masih enggan membeberkan apa isi diskusi PKB dengan Ketua Umum Gerindra tersebut.
Termasuk juga soal jumlah jatah menteri yang diberikan Prabowo kepada PKB.
“Kalau diskusi sudah, diskusi. Ya kita lihat nanti (berapa kursi),” kata Huda dilansir Kompas.com, Rabu (11/9/2024).
2. Kabinet Gemuk 44 Menteri?
Beredar kabar jumlah menteri kabinet Prabowo-Gibran 44 orang.
Pernyataan itu awalnya diungkapkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Saat ini, DPR sedang merevisi Undang-Undang Kementerian Negara untuk mengubah batasan jumlah kementerian yang sebelumnya ditetapkan sebanyak 34 kementerian.
”Maksudnya, karena nanti kebijakan kementerian, dari 34 menjadi 44 (menteri),” ujar Bamsoet di GOR DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga menyampaikan kemungkinan jumlah kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran 44 orang.
"Jumlah pastinya berapa, belum. Tapi penambahan iya," ujar Zulhas di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
"Ya mungkin sekitar itu (44)," kata dia.
3. Parpol Telah Sodorkan Nama Calon Menteri
Partai-partai politik yang tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah menyodorkan sejumlah nama calon menteri yang potensial bakal masuk ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menuturkan, saat ini nama-nama yang disodorkan oleh para parpol mulai disaring.
Ia memastikan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra itu akan menyusun kabinet zaken, sebuah kabinet yang akan diisi oleh orang-orang berkompeten di bidangnya masing-masing, meskipun diusung parpol.
Proses pemilihan, penjaringan, dan penyusunan postur pemerintahan ke depan juga melibatkan Gibran.
4. Diisi Lulusan SMA Taruna Nusantara
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, mengaku telah mengetahui formasi kabinet Prabowo-Gibran.
Ia mengatakan bakal ada menteri yang dipilih dari lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang.
“Saya bisa katakan di kabinet Prabowo sekarang ini ada beberapa alumni SMA Taruna Nusantara yang jadi menteri,” ujar Hashim di acara di acara Formas Podomoro di Jakarta, Sabtu (7/9/2024), dilansir Kompas.com.
Hashim menyebut ada empat alumni SMA Taruna Nusantara yang akan ditunjuk Prabowo untuk membantunya di pemerintahan.
5. Harus Bebas dari Korupsi
Juru bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo memiliki dua kriteria bagi calon menterinya.
Pertama, calon menteri Prabowo harus memiliki integritas. Kriteria ini diterapkan karena Prabowo ingin pemerintahannya bebas dari korupsi.
“Yang beliau inginkan adalah partai boleh mengajukan namanya, tapi siapa yang akan diputuskan oleh Pak Prabowo itu adalah keputusan Pak Prabowo,” jelas Dahnil dikutip dari Kompas.com, Senin (29/4/2024).
Selain berintegritas, Prabowo ingin calon menterinya memiliki kompetensi terlepas dari latar belakang profesional atau politik.
Dahnil menyampaikan, ada banyak tokoh di partai yang memiliki profesionalisme tinggi, seperti di bidang, hukum, ekonomi, dan keuangan.
“Jadi Pak Prabowo tidak ingin terjebak pada dikotomi orang partai atau orang non-partai, orang-orang pasti banyak yang punya keahlian, why not,” tanah Dahnil.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com