Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permohonan maaf kepada para pejabat TNI/Polri apabila selama memimpin terdapat kebijakan atau interaksi yang kurang baik.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi di penghujung pidato arahannya kepada para Pejabat TNI/Polri di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9/2024).

"Saya mohon maaf jika dalam 10 tahun ini selama memimpin ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan, ada hal-hal yang dirasa belum maksimal baik dalam kebijakan maupun dalam kita berinteraksi," kata Jokowi.

Misalnya kata Presiden Jokowi saat berkunjung ke daerah, ia lupa menyalami pejabat TNI/Polri baik itu Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim, maupun Kapolres.

Hal itu kata Presiden Jokowi merupakan ketidaksengajaan karena ia tidak mengetahui semua pejabat TNI/Polri.

Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan Pemberian Arahan kepada Pejabat TNI dan Polri Digelar di IKN

"Saya kalau ke daerah itu pasti ketemu Kapolres, Dandim, Danrem, Pangdam, Kapolda, kadang-kadang ada yang saya salami, ada yang tidak saya salami, ada yang luput tidak salaman," katanya.

"Waduh masa saya enggak disalami sama presiden. Padahal saya Pangdam. Saya kan enggak hapal Pangdamnya yang mana Kapolda yang mana kalau enggak ngenali. Kapolresnya yang mana, Dandim yang mana, Danrem yang mana. Kalau luput nyalami saja bisa masalah. Wah presiden enggak mau nyalami saya,” Imbuhnya.

Baca juga: Bertolak ke IKN Siang Ini, Wapres Akan Dampingi Presiden Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Terakhir

Presiden menyampaikan terima kasih kepada TNI/Polri atas dedikasi dan kerja keras selama ini dalam menjaga kedaulatan dan keamanan serta ketertiban bangsa.

Pencapaian bangsa Indonesia pada hari ini kata Presiden tidak lepas dari peran dari kerja keras seluruh jajaran TNI/Polri.

"Saya berharap TNI dan polri ke depan bisa terus mempertahankan kekompakannya, sinergitasnya dalam menjaga dan melindungi warga kita Indonesia," pungkasnya.