Kecurigaan Komisi III DPR Terkait Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi Hingga Minta Polisi Transparan
Komisi III DPR RI meminta kepolisian transparan dalam menangani kasus tewasnya tujuh orang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Editor: Muhammad Zulfikar
"Jadi hanya ada bunyi ledakan, kalau yang saya interogasi ya, kita tidak tahu ledakan itu," kata Kapolsek Rawalumbu Kompol Sukadi di lokasi, Selasa (24/9/2024).
Meski begitu, Sukadi belum bisa memastikan apakah suara ledakan itu merupakan dari letupan senjata api (senpi) saat membubarkan para remaja yang berkumpul itu.
"Saya sampai saat ini belum tahu (tembakan senpi), hanya ledakan katanya dari saksi yang kemarin kita amankan," ucapnya.
Sukadi mengatakan akibat suara ledakan tersebut membuat para remaja tersebut lari karena ketakutan.
"Tapi ledakan itu tidak mengarah ke orang gitu ya, hanya ledakan begitu saja, akhirnya orang itu, anak-anak itu merasa ketakutan," tuturnya.
Baca juga: 9 Polisi Diperiksa Terkait 7 Mayat di Kali Bekasi, Awalnya Lihat Ada Ajakan Tawuran di Live IG
Sebelumnya diberitakan, geger ditemukan tujuh mayat remaja laki-laki mengambang di Kali Bekasi, Kota Bekasi pada Minggu (22/9/2024).
Kondisi tujuh mayat itu sudah dalam kondisi membengkak di bagian wajah.
Tujuh jenazah juga sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan proses identifikasi.
Diduga kuat para korban nekat melompat karena takut kena patroli polisi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menuturkan bahwa tujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi, Kota Bekasi karena berupaya kabur dari tim patroli polisi.
Dia bilang dalam mengusut kasus ini, pihaknya melibatkan Propam Polri dan Kompolnas.
"Yang sudah bisa diambil keterangan memang mereka menceburkan diri ke sungai karena adanya ketakutan. Ketakutan adwanya patroli yang lewat atau yang menegur. Menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh Propam," kata Karyoto.
Karyoto mengakui ada tim patroli Polisi yang sedang berupaya mencegah tawuran pada dini hari.
Petugas yang berpatroli kemudian menemukan sekelompok remaja yang sedang berkumpul di lokasi.