Puan Minta Jangan Benturkan Parpol dan KPK usai Pemecatan Tia Rahmania
Tia Rahmania dipecat dari keanggotaan PDI Perjuangan (PDIP). Pemecatan Tia sempat disebut-sebut buntut dari kritikan kepada Wakil Ketua KPK.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Bobby Wiratama
Ia mengkritik Ghufron secara langsung di depan peserta Lemhanas.
Tia kala itu terlihat geram sebelum akhirnya walkout meninggalkan ruangan.
Tia Manipulasi Suara
Di sisi lain, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat juga memastikan bahwa pemecatan Tia didasari aksinya yang telah memanipulasi suara.
Hal itu diketahui setelah Mahkamah Partai menerima gugatan calon anggota legislatif (caleg) PDIP dari dapil yang sama.
"Nah itu ada gugatan, ada laporan tentang perselisihan perolehan suara," kata Djarot pada Kamis (26/9/2024).
Panitera Mahkamah Partai telah menerima bukti-bukti formulir C1 terkait adanya pengalihan suara.
Sebelum dipecat, Tia pun telah dipanggil dan diperiksa oleh Mahkamah Partai.
"Penambahan suara di internal partai dan ini diputus, dilihat setelah misalkan dia mengalihkan suara si A atau si B, itu terbukti dengan formulir C1 itu," jelas Djarot.
Menurut Djarot, keputusan pemecatan Tia telah dibahas sejak lama.
Sebelum memecat, PDIP bahkan telah meminta Tia untuk mengundurkan diri.
"Lho enggak, bukan dipecat. Dipanggil ke bidang kehormatan. Kalau enggak mau muncul, ya berarti ya diberhentikan dong. Iya, biarnya mengundurkan diri," ujar Djarot.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Chaerul Umam//Fersianus Waku)