Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangis Haru Petani Bali Jelang Made Urip Tinggalkan Senayan

rekam jejak MU, panggilan akrab I Made Urip, membuat rakyat Bali, terutama kaum petani yang sering berinteraksi langsung dengannya, menitikkan tangis.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Tangis Haru Petani Bali Jelang Made Urip Tinggalkan Senayan
istimewa
I Made Urip (kiri). 

Dalam sosialisasi ini, MU menekankan pentingnya menjaga lahan pertanian di Bali dari ancaman alih fungsi lahan yang kian masif.

Setiap tahun, sekitar 700 hektare lahan pertanian di Bali hilang akibat beralihnya fungsi lahan menjadi pembangunan hotel, vila, dan perumahan. 

“Alih fungsi lahan di Bali sangat masif, dan tanpa perlindungan yang ketat lahan-lahan Subak kita akan habis,” ujarnya dengan penuh keprihatinan.

MU juga mengingatkan masyarakat Desa Adat Suwat untuk tidak mudah tergoda oleh tawaran pengembang.

“Sekali Bapak kasih pengembang masuk, Subak itu hanya akan tinggal kenangan. Ini yang harus kita jaga agar aset budaya dan pertanian kita tidak hilang,” sarannya. 

MU pun menekankan bahwa pemulihan lahan harus dimulai dengan menanam pohon. “Ada pohon, ada air, ada kehidupan. Dengan menanam, kita menjaga ekosistem dan lingkungan hidup kita. Ini modal penting bagi Bali, apalagi di tengah tantangan perubahan iklim dan ancaman kerusakan lingkungan,” tegas pria low profile itu. 

MU juga menegaskan pentingnya menjaga kelestarian Subak di Bali sebagai warisan leluhur. Baginya, Subak bukan hanya sistem irigasi, tetapi juga simbol kehidupan sosial dan budaya masyarakat Bali. "Dengan melindungi Subak, masyarakat Bali dapat mempertahankan ketahanan pangan di tengah krisis global," tukasnya. 

BERITA REKOMENDASI

MU yang pada Pemilu 2019 terpilih dengan 255.130 suara atau terbanyak di Dapil Bali dan ranking 7 nasional, menyatakan bahwa sektor pertanian Bali harus diperkuat sebagai sektor unggulan di luar pariwisata. 

Program pemulihan lahan di Desa Suwat ini ia harap tidak hanya melindungi lahan pertanian, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal melalui pengembangan wisata agro. 

Dukungan dari pemerintah pusat, DPR RI, serta masyarakat desa adat MU harap dapat memastikan keberlanjutan program ini di masa depan.

Baca juga: Anggota DPR I Made Urip Ingatkan “Pedang Bermata Dua” Dampak El Nino di Indonesia

“Bali tidak bisa hanya mengandalkan pariwisata. Pertanian, terutama yang berbasis ekosistem seperti di Desa Suwat, harus menjadi sektor andalan Bali,” tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas