TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini memang belum ada jadwal pasti terkait rencana pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Namun Ketua DPP PDIP yang juga Putri Megawati, Puan Maharani sudah memberikan bocoran soal menu makanan yang bakal disajikan saat pertemuan antara Prabowo dan Megawati, yakni nasi goreng.

Puan menyatakan Megawati yang bakal memasak sendiri nasi goreng untuk Prabowo.

Lantas apakah politik nasi goreng Megawati akan kembali terulang?

Rencana pertemuan antara Megawati dan Prabowo menjadi sorotan karena saat ini PDIP adalah satu-satunya partai parlemen yang belum memutuskan apakah akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo.

Rencana pertemuan dua tokoh ini pun sempat memunculkan isu  bahwa PDIP akan bergabung dengan Pemerintahan Prabowo-Gibrang Rakabuming Raka.

Rencana pertemuan Megawati dan Prabowo berawal dari pernyataan Sekjen Partai Gerindra yang kala itu masih menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani usai acara silaturahmi kebangsaan antara pimpinan MPR RI dengan keluarga Presiden pertama RI Soekarno di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta pada Senin (9/9/2024) lalu.

Acara itu pun dihadiri oleh putri kedua Soekarno yakni Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Muzani mengungkapkan Prabowo berkirim salam kepada Ketua Umum PDIP Megawati dan menyatakan Ketua Umum Partai Gerindra itu akan segera bersilahturahmi dengan Megawati.

Setelah itu rencana pertemuan tersebut terus mendapat sambutan baik dari kubu PDIP maupun Gerindra.

Ditemui saat pelantikan anggota DPR RI 2024-2029, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (1/10/2024), Prabowo memastikan pihaknya akan bertemu dengan Megawati sebelum pelantikan menjadi Presiden RI.

Menurut Puan, pertemuan antara Prabowo dan Megawati akan segera terlaksana sebelum pelantikan Prabowo sebagai Presiden. Keduanya juga sudah tidak sabar ingin bertemu.

Terbaru, Puan menyatakan Megawati bakal memasak nasi goreng saat bertemu dengan Prabowo sebelum pelantikan sebagai Presiden terpilih.

Puan mengatakan masakan itu akan dibuat khusus untuk Prabowo.

Apalagi, eks Danjen Kopassus itu menyukai nasi goreng buatan Megawati.

Soal lokasi, menurut Puan bisa di mana saja, bisa di rumah Prabowo maupun rumah Teuku Umar, kediaman Megawati.

Nasi goreng racikan Megawati kerap menjadi simbol kemesraan antara Ketua Umum PDIP dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo.

Megawati juga pernah menghidangkan menu spesial nasi goreng saat menjamu Prabowo di kediamannya di Teuku Umar, pada Rabu (27/4/2019) lalu.

Bahkan, rombongan Prabowo yaitu Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Gerindra kala itu yakni Edy Prabowo turut menimati hidangan sajian Megawati.

Kala itu Prabowo mengaku merasa bahagia permintaannya untuk dibuatkan nasi goreng dipenuhi Megawati.

Bahkan dalam sesi konferensi pers, Prabowo mengaku menambah porsi makan nasi gorengnya.

Megawati mengaku bersyukur sebagai seorang perempuan sekaligus politisi.

Sebab, melalui masakan nasi goreng spesial, ia mengaku berhasil meluluhkan hati para politisi pria termasuk Prabowo.

Megawati mengatakan juga perbedaan pendapat dalam berpolitik sebenarnya bisa diselesaikan melalui pembicaraan.

Kerukunan dan persatuan bangsa, lanjut Megawati, harus diutamakan diatas segalanya.

Kala itu pertemuan Megawati dengan Prabowo seperti menyambung kembali kekeluargaan dan tali persaudaraan.

Meski berbeda sikap politik, hal ini membuktikan hubungan keduanya tak pernah terputus. 

Politik nasi goreng, begitu Mega menyebutnya.

Pertemuan akrab ini seperti menyegarkan memori, tepat 10 tahun lalu. 

Medio 2009, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Megawati dan Prabowo turut bertarung dalam kontestasi pilpres, bersaing dengan dua pasangan calon lain.

Mega-Prabowo atau yang dulu lebih dikenal dengan sebutan Mega-Pro bahkan juga pernah masak bersama di kediaman Mega, 7 Juli 2009.

Koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra terlihat harmonis dalam setiap momen kampanye jelang pemungutan suara pada Pilpres 2009. Pasangan Mega-Pro pun mengakhiri pilpres 2009 dengan raihan 26,79 persen suara.

Saat itu, duet Megawati-Prabowo kalah telak dari petahana, SBY-Boediono.

Pandangan Prabowo dengan Megawati kemudian berbeda seiring pilihan politik yang diambil pada Pilpres 2014 dan 2019. Megawati bersama PDI-P mencalonkan Joko Widodo, yang berhadapan dengan Prabowo.

Kini di 2024, PDIP dan Gerindra turut menjadi rival. Terlebih pada Pilpres 2024 anak dari Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka yang saat itu masih kader PDIP maju sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Padahal PDIP telah lebih dulu mengumumkan mengusung capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Berdasarkan hasil Pilpres Prabowo-Gibran dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih dan rencananya akan dilantik pada 20 Oktober 2024.(*)