Prabowo Akui Sering Diejek soal Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Tunggu Tanggal Mainnya
Prabowo Subianto mengaku sering menjadi sasaran ejeken karena meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 persen di masa kepemimpinannya.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"Kita harus berani menaruh sasaran yang lebih tinggi. Kalau saya optimis kita bisa mencapai 8 persen pertumbuhan. Bahkan saya taruhan dengan beberapa menteri dari sebuah negara tetangga," kata Prabowo, Kamis.
Menteri Pertahanan ini tak menyebutkan menteri negara mana yang bertaruh dengannya soal pertumbuhan ekonomi ini.
Namun ia mengungkapkan, jika berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen sekali saja dalam 5 tahun, menteri dari negara tetangga itu akan mentraktirnya makan malam.
"Saya tidak sebut negara mana, banyak wartawan semua direkam. Tapi ada beberapa menteri dari sebuah negara yang taruhan sama saya," ucapnya.
"Dia bilang, 'Excellency, if u can achieve 8 percent growth, once', sekali saja dalam 5 tahun akan datang, kita mencapai 8 persen, mereka akan beli makanan, makan malam untuk saya," kata Prabowo.
Prabowo lantas menyanggupi taruhan dari menteri negara tetangga tersebut.
Dinilai Realistis
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2024, Anindya Bakrie memastikan, sebagai mitra strategis Pemerintah, Kadin siap mendukung realisasi target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Hal tersebut disampaikan Anindya saat menjadi keynote speaker dalam acara Dialog Kebangsaan Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad), di Auditorium Kantor Pusat PT PLN (Persero), Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024).
Anin yakin, target tersebut bisa tercapai.
"Kenapa tidak? Jika dilihat dari skala yang besar, negara lain bisa,” ucapnya.
Anin menjelaskan, untuk mendukung realisasi target pertumbuhan ekonomi pemerintahan Prabowo-Gibran sebesar 8 persen, diperlukan 5 kunci utama.
Pertama, dari sisi konsumsi low expense. Dari sisi ini, pengusaha bisa memperkuat daya beli masyarakat.
Kedua, Pemerintah mempunyai “kaki tangan” untuk memperluas infrastruktur. Bukan saja untuk pembuatan infrastruktur, tetapi di dalamnya juga ada rumah sakit dan sekolah.
Ketiga, dari sisi Foreign Direct Investment (FDI). Dari sisi ini, para pengusaha dapat berperan menarik investasi dari luar negeri.