Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Asosiasi Minta Pemerintahan Prabowo Kaji Usulan Kementerian Haji 

Salah satu usulan yang masuk terkait kementerian baru adalah pembentukan Kementerian  Haji dan Umrah. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Lima Asosiasi Minta Pemerintahan Prabowo Kaji Usulan Kementerian Haji 
handout
Konsorsium Berkah Bersama (KBB) yang terdiri dari sejumlah asosiasi penyelenggara haji dan umrah. Masing-masing Asphurindo, Asphirasi, Ampuh, Bersathu, dan Kesthuri. 

 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah Kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal mengalami penambahan dibandingkan Kabinet Indonesia Maju. 

Salah satu usulan yang masuk terkait kementerian baru adalah pembentukan Kementerian  Haji dan Umrah. 

Sehubungan adanya usulan ini, stakeholder haji dan umrah meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk melakukan kajian lebih mendalam. 

Permintaan ini disampaikan oleh Konsorsium Berkah Bersama (KBB) yang terdiri dari sejumlah asosiasi penyelenggara haji dan umrah. Masing-masing Asphurindo, Asphirasi, Ampuh, Bersathu, dan Kesthuri.

Bendahara KBB, Muhammad Tauhid Hamdi, mengatakan pihaknya menghormati bahwa pembentukan kabinet dan pemilihan menteri adalah hak progratif Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih. 

BERITA REKOMENDASI

"Semua peraturan perundang undangan tentang haji dan umrah yang selama ini menjadi kewenangan Kementerian Agama harus diubah. Ini menyusul pembentukan Kementerian Haji dan Umrah," ujar Tauhid melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/10/2024).

Tauhid menilai perlunya kajian yang lebih mendalam atas usulan pembentukan Kementerian khusus haji dan umrah.

Sebab kehadiran Kementerian Haji dan Umrah akan memakan waktu yang lama. 

"Perubahan tentunya butuh waktu bagi DPR yang baru," ungkap Muhammad Tauhid Hamdi di Jakarta, Sabtu, 12 Oktober 2024.

Tauhid mengatakan proses persiapan penyelenggaraan haji oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sekarang sudah berjalan. 

Baca juga: Wacana Kementerian Haji di Era Prabowo, Amphuri Tekankan Pentingnya Gaet Kalangan Profesional

Karena itu, akan ada banyak perubahan yang harus dilakukan dengan pembentukan kementerian baru ini. Baik dari sisi administrasi maupun teknis penyelenggaraannya.

Tauhid menyarankan agar pemerintahan mendatang lebih mempertimbangkan untuk membentuk badan nasional yang bersifat independent. Badan ini nantinya terpisah dengan Kemenag.

"Saran saya urusan penyelenggaraan haji dan umrah tetap terpisah dari Kemenag. Namun melalui Badan Nasional yang bersifat independen dan setara dengan Kementerian."

Baca juga: Wacana Pemisahan Kementerian Agama dan Kementerian Haji, Kemenag: Itu Kebijakan Presiden

"Namun pada tahap awal Kemenag tetap terlibat sebagai bagian proses transisi agar proses musim Haji 2025 berjalan lancar," tuturnya. 

Sekadar informasi, Kementerian Agama sudah memulai proses persiapan musim Haji 1446 H/2025 M sejak bulan September 2024 lalu.

Mengutip laman Kemenag, 16 September 2024, tahapan persiapan penyelenggaraan ibadah haji sudah dimulai pada acara Malam Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 H di Mekah, 19 Juni 2024, atau 12 Zulhijjah 1445 H. 

Saat itu, diumumkan kuota haji 1446 H/2025 M bagi negara-negara pengirim jemaah haji. Indonesia kembali mendapat kuota sebanyak 221.000 jemaah haji.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas