Pengakuan 4 Menteri Prabowo yang Belum Punya Kantor: Yusril hingga Cak Imin Terpaksa Menumpang
Berikut pengakuan sejumlah menteri di kabinet Prabowo yang belum mempunyai kantor.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
"Nanti pinjam dulu kantornya," ucap dia, Senin.
Lalu, saat ditanya akan meminjam kantor kementerian atau lembaga apa, Zulkifli Hasan tak menjawab secara tegas.
"Ya nanti siapa saja yang mau kasihlah," katanya seraya tertawa.
4. Cak Imin
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengaku akan menumpang berkantor di Gedung Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) yang dipimpin Pratikno.
"Jadi satu ini (kantornya). Ya, pemilihan dan penugasan terutama saya spesifik bidang pemberdayaan institusi maupun individu," jelas Cak Imin.
Baca juga: 17 Menteri dan Wamen Kabinet Prabowo-Gibran Berlatar Belakang TNI/Polri, Ada 4 Peraih Adhi Makayasa
Daftar 22 Nama Kementerian Baru
Dari 48 kementerian, terdapat 22 kementerian baru yang sebelumnya tidak ada di Kabinet Indonesia Maju era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebagian besar kementerian baru itu, dipecah dari kementerian yang sudah ada sebelumnya.
Seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dipecah menjadi dua kementerian atau lembaga.
Dua lembaga tersebut yakni Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif/Kepala Barekraf.
Selengkapnya, berikut daftar kementerian baru di Kabinet Merah Putih:
- Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, dipimpin Budi Gunawan
- Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Kemasyarakatan, dipimpin Yusril Ihza Mahendra
- Kementerian Koordinator Bidang Pangan, dipimpin Zulkifli Hasan
- Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, dipimpin Abdul Muhaimin Iskandar
- Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono
- Kementerian Hak Asasi Manusia, dipimpin Natalius Pigai
- Kementerian Hukum, dipimpin Supratman Andi Agtas
- Kementerian Imigrasi, dan Pemasyarakatan, dipimpin Agus Andrianto
- Kementerian Pendidikan Dasar, dan Menengah, dipimpin Abdul Mu’ti
- Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dipimpin Satryo Soemantri Brojonegoro
- Kementerian Kebudayaan, dipimpin Fadli Zon
- Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI, dipimpin Abdul Kadir Karding
- Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, dipimpin Maruarar Sirait
- Kementerian Pekerjaan Umum, dipimpin Dody Hanggodo
- Kementerian Transmigrasi, dipimpin M. Iftitah Sulaiman
- Kementerian Kehutanan, dipimpin Raja Juli Antoni
- Kementerian Kependudukan, dan Pembangunan Keluarga Berencana Nasional, dipimpin Wihaji
- Kementerian Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, dipimpin Hanif Faisol Nurofiq
- Kementerian Koperasi, dipimpin Budi Arie Setiadi
- Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dipimpin Maman Abdurahman
- Kementerian Pariwisata, dipimpin Widianti Putri
- Kementerian Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, dipimpin Teuku Riefky Harsya
Kabinet Gemuk Prabowo
Sementara itu, Center of Economic and Law Studies (Celios) memprediksi akan ada potensi pembengkakan anggaran hingga Rp 1,95 triliun pada era pemerintahan Prabowo Subianto.
Peneliti Celios, Ahmad Hanif Imaduddin, mengatakan hal itu disebabkan kabinet di pemerintahan Prabowo yang makin gemuk dibandingkan era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Analisa Celios menunjukkan adanya potensi pembengkakan anggaran hingga Rp1,95 triliun selama 5 tahun ke depan akibat koalisi gemuk."
"Angka ini belum termasuk beban belanja barang yang timbul akibat pembangunan fasilitas kantor/gedung lembaga baru," ungkap Hanif dalam keterangannya, yang dikutip Jumat (18/10/2024).