Prabowo Gelar Pertemuan dengan Sejumlah Pemimpin Negara dan Utusan Khusus di Istana
Presiden Prabowo Subianto kembali menggelar pertemuan dengan sejumlah pemimpin negara dan utusan khusus negara sahabat di Istana Merdeka.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Febri Prasetyo
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto kembali menggelar pertemuan dengan sejumlah pemimpin negara dan utusan khusus negara sahabat di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, (21/10/2024).
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian diplomasi Prabowo setelah pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.
Pertemuan dimulai dengan kedatangan Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat, Linda Thomas-Greenfield, yang tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 13.00 WIB.
Prabowo menyambut langsung Thomas-Greenfield di Ruang Kredensial. Setelah melakukan sesi foto bersama, Thomas-Greenfield menandatangani buku tamu negara sebagai simbol kehormatan sebelum pertemuan dimulai.
Selanjutnya, Prabowo menerima Wakil Presiden Republik Sosialis Viet Nam, Vo Thi Anh Xuan. Kehadiran Vo Thi Anh Xuan juga disambut secara hangat oleh Presiden Prabowo di Ruang Kredensial, di mana sesi foto bersama dan penandatanganan buku tamu negara kembali dilakukan.
Pertemuan berlanjut dengan kedatangan Utusan Khusus Presiden Republik Prancis, Francois Corbin.
Sebagaimana tamu lainnya, Corbin turut disambut di Ruang Kredensial oleh Prabowo, melakukan sesi foto, dan menandatangani buku tamu negara.
Setelah serangkaian sambutan formal, pertemuan dilanjutkan di Ruang Jepara dalam suasana terbatas.
Masing-masing perwakilan negara hadir bersama delegasinya untuk membahas berbagai isu strategis yang menjadi kepentingan bersama.
Sejumlah pertemuan ini diharapkan semakin memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara sahabat di berbagai sektor.
Baca juga: Pidato Perdana Prabowo usai Dilantik, Partai Berkarya Yakin Swasembada Pangan dan Energi Terwujud
Agenda pertemuan ini juga menegaskan komitmen Prabowo untuk memperkuat kerja sama internasional dan memperluas jaringan diplomatik Indonesia pada masa pemerintahannya.