Danrem 151/Binaiya Bicara Pentingnya Toleransi Beragama dan Netralitas TNI dalam Pilkada Maluku
Danrem 151/Binaiya berbicara tentang pentingnya toleransi beragama dan netralitas TNI dalam penyelenggaraan Pilkada Maluku.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, S.IP., M.Han berbicara tentang pentingnya toleransi beragama dan netralitas TNI dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Maluku.
Alumni Seskoad, Sesko TNI dan PPRA LXII Lemhannas RI itu berbicara di antaranya tentang tantangan situasi global dan nasional baik dari sisi geo politik, geo strategi dalam Perspektif Pilkada Serentak di Maluku.
Baca juga: Jadi Ketua Komisi II DPR RI, Rifqi Akan Kawal Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024
Menurutnya toleransi adalah suatu hal yang wajib dijaga dan dirawat dengan baik.
Hal itu dikaitkan juga dengan sikap Indonesia yang memegang prinsip politik bebas aktif dalam memelihara perdamaian dunia.
Ia juga memandang dalam menghadapi situasi dunia aktual yang saat ini tidak baik-baik saja, lndonesia bisa menjadi diplomator untuk menyatukan negara-negara yang tengah bertikai.
Selain itu, Antoninho juga berbicara tentang netralitas TNI dalam Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Maluku.
Dia menjelaskan berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI jati diri TNI adalah tentara yang bertugas demi kepentingan negara dan di atas kepentingan daerah, suku, ras, dan golongan agama.
Selain itu, kata dia, TNI adalah tentara profesional yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis dan dijamin kesejahteraannya.
TNI juga adalah tentara yang mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional yang telah diratifikasi.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Maluku Tahun 2024 Di Hotel Marina Ambon, Selasa (22/10/2024).
"Korem 151/Binaiya sebagai alat negara tetap berpegang teguh tehadap profesionalisme dan netralitas," kara Antoninho dalam keterangan yang terkonfirmasi pada Rabu (23/10/2024).
"TNI tidak boleh terlibat dalam politik praktis, baik secara langsung maupun tidak langsung. TNI harus tetap fokus pada tugas pokoknya, yaitu menjaga Kedaulatan Negara, Keutuhan Wilayah NKRI, dan Keselamatan Segenap Bangsa dan Tumpah Darah Indonesia," sambung dia.
Ia juga menegaskan jajaran Korem 151/Binaiya selalu profesional dan proporsional serta berkarya dengan optimal demi kemajuan bangsa dan negara.