Desertasi Bahlil Jadi Sorotan, Sejumlah Akademisi Pastikan Tak Ada Plagiasi
Guru Besar UIN Jakarta, Maila Dinia Husni Rahiem, mengatakan polemik ini bukan disebabkan plagiarisme, melainkan kesalahan teknis penggunaan Turnitin
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Bobby Wiratama
Guru Besar UIN Jakarta, Maila Dinia Husni Rahiem, mengatakan polemik ini bukan disebabkan oleh plagiarisme, melainkan kesalahan teknis dalam penggunaan Turnitin.
Menurutnya,similarity (tingkat kemiripan) tinggi bukanlah bukti plagiarisme.
Ia juga menjelaskan bahwa disertasi Bahlil sempat diunggah oleh seorang dosen UIN yang juga mahasiswa S3 untuk diuji coba menggunakan akun Turnitin kampus.
Namun, karena file tersebut disimpan dalam repository Turnitin UIN tanpa mengaktifkan opsi 'no repository', sistem kemudian mencatatnya sebagai dokumen resmi.
Sehingga, saat disertasi itu diuji ulang, Turnitin mendeteksi dokumen yang sama dan memberikan similarity 100 persen.
“Ini bukan penjiplakan, tapi masalah teknis karena dokumen identik terdeteksi ulang,” jelas Maila, saat dihubungi Tribun Network.
Begitu isu ini mencuat, Maila mengatakan, ia segera menghubungi dosen yang melakukan pengecekan Turnitin tadi untuk meminta klarifikasi.
Katanya, dosen tersebut menjelaskan bahwa similarity awal disertasi Bahlil hanya 13 persen. Angka ini jauh di bawah batas toleransi similarity yang umumnya diterima, yakni 15 sampai 30 persen.
Ia menegaskan bahwa hasil tersebut menunjukkan tidak ada indikasi plagiarisme. Namun, karena dokumen tersebut disimpan dalam repository UIN, pemeriksaan ulang menghasilkan similarity hingga 100 persen.
Hal serupa juga disampaikan dosen Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Yanuar Nugroho, yang menyatakan disertasi Bahlil tidak terbukti mengandung plagiarisme.
"Dugaan plagiasi Bahlil tidak terbukti," kata Yanuar, saat dihubungi.
Pernyataan tersebut disampaikan Yanuar setelah postingannya di media sosial X, yang berisi permintaan kepada Universitas Indonesia untuk menjelaskan temuan hasil kemiripan disertasi Bahlil dengan karya tulis mahasiswa UIN Jakarta, sebesar 95 hingga 100 persen.
Postingan akun X, @yanuarnugroho terkait hal tersebut kemudian dibalas oleh akun X dosen Teknik Elektro Intitut Teknologi Bandung (ITB), Ardianto Satriawan melalui akun @ardisatriawan.
Dalam utasnya, Ardianto membagikan hasil penelusurannya yang menghasilkan kesimpulan, bahwa telah ada pihak lain yang mengecek disertasi Bahlil dan tersimpan dalam repository akun Turnitin milik UIN Jakarta.