Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Desertasi Bahlil Jadi Sorotan, Sejumlah Akademisi Pastikan Tak Ada Plagiasi

Guru Besar UIN Jakarta, Maila Dinia Husni Rahiem, mengatakan polemik ini bukan disebabkan plagiarisme, melainkan kesalahan teknis penggunaan Turnitin

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Desertasi Bahlil Jadi Sorotan, Sejumlah Akademisi Pastikan Tak Ada Plagiasi
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Gedung Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2024) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberian gelar doktor kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dari Universitas Indonesia (UI) menjadi perbincangan publik, khususnya di kalangan akademisi dan media sosial.

Hal ini lantaran beredarnya isu dugaan plagiasi pada disertasi berjudul 'Kebijakan, Kelembagaan dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia', yang dibuat Ketua Umum Partai Golkar itu sebagai syarat promosi doktor dari Sekolah Kajian Sratejik dan Global (SKSG) UI.

Misalnya, akun X @IbrahimNiar, melakukan pengecekan plagiasi pada disertasi Bahlil menggunakan aplikasi Turnitin, perangkat lunak yang kerap digunakan untuk mendeteksi plagiarisme dalam karya tulis.

Berdasarkan hasil pengecekannya, similirity index disertasi Bahlil mencapai 95 persen dengan karya milik mahasiswa asal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

"Mungkin teman-teman yang dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bisa bantu ngecek di perpustakaan. Adakah judul penelitian yang mirip-mirip?? Btw ini turnitin udah filter exclude quote + biblio turn on ya," tulis X @IbrahimNiar.

Lebih lanjut, ada warganet yang kemudian menelusuri dan menemukan karya mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang diduga diplagiasi disertasi Bahlil.

Adapun karya mahasiswa itu berjudul 'Pengelolaan Nikel oleh Perusahaan Pertambangan di Indonesia.' 

Berita Rekomendasi

"Ini pak https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/62694 Aku nebak ini karena 1. Kampus yang dirujuk turnitin sama 2. Pembahasannya sama," tulis akun @sigitbagasp.

Selain itu, gelar doktor Bahlil juga menjadi perbincangan lantaran mampu menyelesaikan S3 kurang dari dua tahun atau tepatnya 1 tahun 8 bulan dengan predikat cumlaude.

Merespons hal tersebut, Dewan Guru Besar dan Senat Akademik UI membentuk tim investigasi untuk mendalami dugaan yang muncul. Dewan Guru Besar UI menggelar rapat Komite I pada Jumat (18/10/2024), yang satu di antara beberapa agendanya, yakni diskusi etika dan moral kasus Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG).

Dalam kegiatan tersebut, Ketua Dewan Guru Besar UI Harkristuti Harkrisnowo mengatakan akan memeriksa kemungkinan adanya pelanggaran dalam kelulusan program doktor Bahlil dari SKSG.

Baca juga: Polemik Gelar Doktor Bahlil, Akademisi: Setiap Kampus Punya Mekanisme Program Pendidikannya Sendiri

Dihubungi terpisah, Harkristuti menyampaikan, tim investigasi akan melakukan pemeriksaan hingga 30 Oktober 2024.

"Kami sedang memeriksanya. Dewan Guru Besar & Senat Akademik sudah bentuk tim investigasi sampai tanggal 30 Oktober," kata Harkristuti, saat dihubungi Tribun Network, Senin (21/10/2024).

Sementara tim investigasi UIN melakukan pendalaman atas dugaan terhadap disertasi Bahlil, terkini, sejumlah akademisi menyebut tidak terbukti adanya plagiasi pada disertasi Bahlil.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas