Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengintip Kesibukan Pak Bas, Sandiaga, Retno Marsudi hingga Gus Yaqut Setelah Tak Lagi Jadi Menteri

Sejumlah mantan menteri pada Kabinet Indonesia Maju itu tidak sepenuhnya 'menganggur' usai purnatugas menjadi pembantu presiden.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengintip Kesibukan Pak Bas, Sandiaga, Retno Marsudi hingga Gus Yaqut Setelah Tak Lagi Jadi Menteri
Bambang Ismoyo/Tribunnews.com
Mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono akan tetap kembali bekerja di pemerintahan mesti tak lagi jabat menteri di Kabinet Merah Putih. 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wajah Pemerintahan Indonesia kini baru usai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada Minggu (20/10/2024) lalu. 

Seiring dengan pelantikan itu, para pembantu presiden dan wakil presiden dalam kabinet yang dinamai Kabinet Merah Putih juga sudah dilantik.

Baca juga: Pemerintah Diminta Segera Tetapkan Kepala OIKN Definitif, Jangan Sampai Pak Bas & Pak Juli tak Fokus

Total ada 136 orang yang sudah dilantik pada Kabinet Merah Putih besutan Prabowo dan sudah mulai bekerja.

Rinciannya 48 menteri, 5 kepala badan setingkat menteri, 56 wakil menteri, 26 kepala badan, utusan khusus hingga staf khusus presiden, dan 1 ketua dewan.

Dari 48 menteri yang ada, 17 di antaranya merupakan para pejabat yang juga menjabat sebagai menteri dan wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi). 

Mulai dari Sri Mulyani, Tito Karnavian, Pratikno, Budi Gunadi Sadikin, dan beberapa lainnya. 

Di sisi lain, ada juga menteri pada kabinet sebelumnya yang kini tak dipakai lagi. 

BERITA REKOMENDASI

Beberapa nama misalnya Sandiaga Uno, Retno Marsudi, Basuki Hadimuljono, Teten Masduki, Yaqut Cholil Qoumas, Nadiem Makarim, hingga Suharso Monoarfa yang kini tak lagi menjadi menteri.

Lalu, bagaimana kegiatan para mantan menteri yang kini tak lagi dipakai oleh Prabowo itu? 

Ternyata, sejumlah mantan menteri pada Kabinet Indonesia Maju itu tidak sepenuhnya 'menganggur' usai purnatugas menjadi pembantu presiden. 

Baca juga: VIDEO Hari Kerja Terakhir: Momen Retno Perpisahan di Kemenlu & Gus Yaqut Angkut Barang dari Kemenag

Mereka tetap memiliki kegiatan di bidangnya masing-masing.

Apa saja kegiatan mereka?


Berikut dirangkum Tribunnews.com.

Gus Yaqut Dapat Tugas dari PBNU

Seperti mantan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas

Pria yang kerap dipanggil Gus Yaqut ini bahkan mengaku lebih mempunyai banyak kegiatan setelah tak lagi menjadi Menag. 

"Jadi justru malah lebih sibuk sekarang daripada kemarin (jadi Menag)," kata Yaqut saat dihubungi Tribunnews.com.

Empat hari berlalu setelah tak menjadi Menteri, Yaqut mengaku sudah ada dua tugas besar yang diemban kepadanya dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). 

Tugas pertamanya yakni menjadi Koordinator Nasional Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).

Menjadi Koordinator Nasional GKMNU ini, Gus Yaqut mempunyai tugas yang fokus mensejahterakan warga NU di seluruh Indonesia agar lebih baik lagi. 

Baca juga: Malam Pertama Menteri Prabowo di Akmil Magelang, Tak Ada Acara Formal Hanya Dinner dan Mengobrol

Dia tak menampik jika saat ini kesejahteraan warga NU secara demografi banyak yang kurang mampu.

Selain itu, Gus Yaqut juga diberi tugas oleh kakak kandungnya yakni Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang merupakan Ketua Umum (Ketum) PBNU. 

Gus Yaqut diminta sang kakak untuk menggawangi sebuah organisasi bernama Institute For Humanitarian Islam (IFHI). 

Peran Gus Yaqut dalam organisasi tersebut yakni untuk mengkampanyekan agama Islam yang berkemanusiaan, toleran dan menjunjung konsep kasih sayang untuk semuanya atau rahmatan lil alamin. 

"Saya masih mengelola madrasah di kampung (Rembang, Jawa Tengah). Yang di Rembang yang kelola adik saya, tapi saya ngawasi dari jauh (Jakarta) saja," tuturnya.

Gus Yaqut sendiri mengaku tak kecewa meski dirinya tak diajak bergabung menjadi menteri di Kabinet Merah Putih. 

Sebaliknya, dia sangat yakin penggantinya, yakni Nasaruddin Umar bisa meneruskan perjuangannya sebagai Menag dengan melihat latar belakang yang luar biasa.

Tawaran Sekjen UNWTO untuk Sandiaga Uno

Sama halnya dengan Yaqut, mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno atau yang akrab dipanggil Sandiaga Uno pun juga tidak menganggur. 

Sumber Tribunnews menyebut Sandiaga masih menjalani sejumlah kegiatan sejak tidak lagi menjadi pembantu Presiden. 

Salah satunya yakni menjadi pembicara di acara media nasional.

Pantauan Tribunnews di rumah pribadi Sandiaga di Jalan Pulombangkeng, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tidak ada aktivitas yang menunjukkan Sandiaga berada di rumahnya itu pada Kamis (23/10/2024) siang hingga sore. 

Suasana sepi tergambar dari luar rumah yang cukup besar dengan tembok berwarna krem tersebut. 

Hanya ada sejumlah petugas keamanan yang duduk di depan gerbang kayu berwarna cokelat dipadukan warna hitam tersebut.

Selain itu, sesekali anak bungsu Sandiaga dan Nur Asia yakni Sulaiman Salahuddin Uno keluar rumah dan bercengkrama dengan petugas keamanan itu.

Sandiaga sendiri dikabarkan sedang berada di Singapura untuk menghadiri suatu kegiatan. 

Namun, sumber Tribunnews yang menyebut Sandiaga berada di Singapura mengaku tidak mengetahui secara pasti kegiatan politisi PPP itu.

Bukti lain Sandiaga tidak akan menganggur usai melepas jabatan Menparekraf yakni dengan ditawarkannya menjadi Sekretaris Jenderal Organisasi Pariwisata Dunia atau United Nation World Tourism Organization (UNWTO). 

Namun, Sandi mengatakan tawaran ini harus didiskusikan terlebih dahulu dengan keluarga, Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono, dan Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana serta harus mendapat restu dari Presiden Prabowo Subianto.

"Tawaran-tawaran seperti dari UN Tourism memang sudah beberapa bulan ini disampaikan kepada saya," ucap Sandiaga usai menghadiri acara serah terima jabatan kepada Menteri Pariwisata dan Menteri Ekonomi Kreatif di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).

Retno Jadi Utusan Khusus Sekjen PBB

Kemudian, mantan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi juga tak akan berdiam diri di rumah usai lengser dari jabatannya. 

Wanita yang sudah menjadi seorang diplomat selama kurang lebih 40 tahun ini pun akan bekerja untuk organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Retno menjadi orang Indonesia pertama yang ditunjuk menjadi utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk isu air atau Spesial Envoy of the UN Secretary General on Water.

"Penunjukan utusan khusus sekjen PBB mengenai isu air ini baru pertama kalinya dilakukan, dan untuk pertama kalinya juga orang Indonesia mendapat kepercayaan menjadi utusan khusus sekjen PBB," ucap Retno dalam akun Instagram pribadinya.

Penunjukan terhadap Retno itu dilakukan pada 13 September 2024 lalu. 

Namun, Retno baru mulai aktif bekerja sebagai utusan khusus Sekjen PBB itu pada 1 November 2024 mendatang. 

Dengan berbekal pengalamannya yang juga menjabat sebagai Menlu selama 10 tahun belakangan, Retno mengatakan dirinya akan semaksimal mungkin menjalankan tugas barunya nanti.

Di samping itu, setelah sudah tak lagi menjabat sebagai Menteri, Retno sendiri beberapa waktu terakhir juga aktif menjadi pembicara. 

Salah satunya yakni berbicara soal Diplomasi Pancasila di Dunia di acara Universitas Pancasila Jakarta.

Basuki Kepala Otoritas IKN

Berbeda dengan tiga menteri lainnya, mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono pun akan tetap kembali bekerja di pemerintahan. 

Di usia senjanya, Basuki ternyata masih harus bekerja dan menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Definitif nantinya di Pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hal ini juga sudah dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang juga adik kandung Prabowo Subianto. 

Penempatan Basuki menjadi Kepala OIKN ini juga sebagai keseriusan Prabowo dalam melanjutkan mega proyek IKN di Kalimantan Timur itu.

"Pak Basuki Hadimuljono, mantan Menteri PUPR ditunjuk sebagai Kepala Otorita. Lanjut, jadi Kepala Otorita yang juga setara dengan Menteri. So, dia rate-nya itu sama dengan Menteri, Pak Basuki Hadimuljono," kata Hasyim dalam diskusi di Menara Kadin Indonesia, Rabu (23/10/2024).

Namun, beberapa hari usai tak lagi menjabat sebagai Menteri PUPR, pria yang akrab disapa 'Pak Bas' ini kembali ke rumah pribadinya di Perumahan Kemang Pratama 2, Jalan Ekpress 5 Blok ZZ nomor 10, Rawalumbu, Kota Bekasi.

Pantauan Tribunnews pada Rabu (22/10/2024), komplek perumahan pria yang akrab dipanggil Pak Bas ini memang cukup sepi, hanya sejumlah mobil yang terparkir di sekitar rumah Pak Bas. 

Tiga hari setelah tidak menjabat, Pak Bas pun selalu menerima tamu di rumahnya tersebut. 

"Bapak sibuk dari kemarin. Banyak tamu yang datang ke rumah," kata Sumadi, petugas keamanan rumah Basuki. (tribun network/abd/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas