Mayor Teddy Core, Sigap Gendong Wanita Pingsan hingga Tegas Usir Paspampres Payungi Presiden Prabowo
Kumpulan momen kesigapan hingga ketegasan Mayor Teddy yang kini jabat Seskab di Kabinet Merah putih di momen penting Presiden Prabowo Subianto.
Penulis: Theresia Felisiani
"Contohnya, saya sendiri sebelumnya berhadapan atau berseberangan dengan Pak Prabowo tahun 2014 dan 2019, karena saya mendukung Pak Jokowi,” kata Qodari.
“Tetapi Mayor Teddy berkomunikasi dengan saya, datang kepada saya, dan menjelaskan sosok Pak Prabowo, yang membuat saya pada akhirnya bertemu dengan Pak Prabowo, memahami Pak Prabowo dengan lebih baik, dan membantu Pak Prabowo,” lanjutnya.
Pada konteks itu, Qodari menyebut kelima alasan tersebut membuat mantan Wakil Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu itu layak menjadi Seskab, bahkan lebih dari layak untuk menduduki posisi tersebut.
“Itulah kelebihan-kelebihan Mayor Teddy yang membuat beliau lebih dari layak untuk menjadi Seskab,” ujarnya.
Selain itu, Qodari menegaskan bahwa terkait pro dan kontra Mayor Teddy yang masih berstatus prajurit aktif TNI Angkatan Darat, tidak ada peraturan yang dilanggar.
Sebab, nomenklatur Seskab yang baru dapat diisi oleh TNI aktif tanpa harus pensiun.
“Mengenai soal yang lain-lain, itu bisa diatur secara organisasi dan kelembagaan, dan saya melihat hal tersebut sudah diatur dan dikelola oleh Mensesneg dan juga oleh TNI dengan baik,” pungkasnya.
3. Viral Mayor Teddy Tegur Dokter Berpangkat Kolonel
Mayor Teddy, belakangan menjadi pembicaraan warganet perihal video viral di media sosial.
Dalam video viral tersebut Mayor Teddy tampak sedang bersama Prabowo yang sedang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah kegiatan di sebuah rumah sakit.
Saat Presiden Jokowi melintas, tampak seorang dokter yang kemudian dipegang tangannya oleh Mayor Teddy.
Mayor Teddy kemudian tampak mengatakan sesuatu kepada dokter tersebut yang belakangan diketahui berpangkat kolonel.
Setelah itu, dokter tersebut tampak langsung terdiam dan bersandar ke dinding setelah ditegur Mayor Teddy.
Video tersebut lantas viral dan menjadi perbincangan warganet di media sosial.
Sebagian warganet menilai sikap Mayor Teddy berlebihan dan arogan kepada seniornya meski saat itu ia dan Prabowo sedang mendampingi presiden.
Menanggapi video viral tersebut, Kepala Biro Humas (Karo Humas) Setjen Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha menjelaskan video tersebut terkait kegiatan Presiden RI yang didampingi oleh Menhan pada saat berkeliling melihat fasilitas RSPPN Panglima Besar Soedirman beberapa waktu yang lalu.
Ia menjelaskan Mayor Teddy selaku Ajudan Menhan pada saat itu sedang menyampaikan SOP (Standard Operational Procedure) keprotokolan kepada dr Gunawan Rusuldi selaku Kepala Rumah Sakit.
"Dihadapkan pada situasi dan kondisi di mana lorong jalan sempit dan terbatas, sementara banyak pejabat negara terutama Presiden dan Menhan yang melaluinya secara bersamaan, maka apa yang dilakukan oleh Mayor Teddy masih sesuai dengan SOP yang berlaku," kata Edwin ketika dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (23/2/2024).
4. Mayor Teddy Gendong Wanita Pingsan
Sosok Mayor Inf Teddy Indra Wijaya, sedang viral usai menolong seorang wanita pingsan di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (10/2/2024).
Teddy langsung menggendong seorang perempuan yang pingsan di tengah kerumunan.
Tampak dalam video yang beredar, dirinya membawa wanita itu menjauh dari kerumunan agar mendapat pertolongan medis.
Lantas, siapakah sosok Mayor Inf Teddy Indra Wijaya? Berikut profilnya:
Mayor Teddy Indra Wijaya merupakan perwira TNI yang tergabung dalam Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Ia merupakan alumni SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, dikutip dari Kompas.com.
Lulus SMA, Teddy melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil) dan lulus tahun 2011.
Tiga tahun berkiprah di militer, karier Teddy melesat pesat. Saat masih berpangkat Letnan Satu (Lettu), ia dipercaya menjadi ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode pertama kepemimpinannya, 2014-2019.
Ia salah satu perwira brilian yang dimiliki satuan elite Kopassus, dikutip tarunanusantara.sch.id.
Teddy juga pernah menjalankan tugas sebagai asisten ajudan Presiden Jokowi pada 2016-2019.
Usai bertugas di Istana, Teddy melanjutkan pendidikan militer di Amerika Serikat (AS).
Prajurit pasukan elite Baret Merah ini berhasil meraih tab ranger ketika mengikuti pendidikan militer di negeri Paman Sam itu, atau dengan kata lain berhasil meraih kualifikasi pasukan elite Angkatan Darat AS (US Army).
Setelah kembali di Tanah Air, dia dipercaya menjadi ajudan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto.
Mayor Teddy mengemban tugas sebagai ajudan Prabowo sejak 2020.
Kini Mayor Teddy diangkat Presiden Prabowo sebagai Seskab di Kabinet Merah Putih.
5. Mayor Teddy Disorot saat Debat Capres
Selama menjadi ajudan Prabowo, Mayor Teddy sempat menjadi sorotan.
Satu di antaranya saat hadir ikut dan duduk bersama timses Prabowo-Gibran Rakabuming Raka saat debat perdana capres 2024 di KPU, Selasa (12/12/2023).
Tak sekadar hadir, Mayor Teddy juga memakai kemeja biru yang merupakan seragam kampanye paslon nomor urut 02 itu.
Kehadiran Teddy Indra Wijaya lantas menuai sorotan. Apalagi ia masih berstatus sebagai prajurit TNI aktif.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyebut Mayor Teddy berpotensi melakukan dugaan pelanggaran Pemilu.
"Potensi dugaan pelanggaran tentu kami harus menyatakan berpotensi terjadi dugaan pelanggaran, tapi hasilnya seperti apa, masih dalam kajian,” kata ujar anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty di kawasan kantornya, Minggu (17/12/2023).
Lolly menegaskan, ihwal netralitas ASN, TNI/Polri sudah jelas termaktub di Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Saat ini, Bawaslu masih melakukan penelusuran melalui media sosial dan laporan masyarakat, serta mengumpulkan barang bukti.
Hasil dari penelusuran Bawaslu RI pun menyatakan, Mayor Teddy tak melanggar aturan saat hadir dalam debat capres.
Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja mengatakan kapasitas Mayor Teddy sehingga hadir dalam debat capres tersebut sebagai petugas keamanan dari Prabowo Subianto selaku Menhan.
Bagja juga mengatakan Mayor Teddy tidak melanggar aturan lantaran tidak terdaftar sebagai tim kampanye.
"Kami menelusuri bahwa nama Saudara Mayor Teddy Indra Wijaya bukan merupakan tim pelaksana kampanye. Jadi beliau bukan tim kampanye," katanya dalam konferensi pers di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023).
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda Julius Widjojono menyatakan, kehadiran Teddy Indra Wijaya tidak mewakili institusi TNI atau pribadi.
Julius menegaskan, Teddy hanya memposisikan sebagai ajudan dari Prabowo.
"Kehadirannya tidak mewakili institusi TNI atau pribadi yang ikut berpolitik, yang bersangkutan hanya memposisikan dirinya sebagai ajudan, tidak lebih," jelasnya, Minggu (17/12/2023).
"Akan berbeda jika yang bersangkutan atau prajurit aktif lainnya, misalkan karena kehendaknya sendiri lalu ikutan kampanye. Dan akan salah jika yang bersangkutan gunakan seragam militer saat itu," tambahnya.
Ia mengatakan seorang ajudan melekat pada atasannya.
"Ajudan itu melekat. Seleksi ajudan juga sangat dekat dengan keinginan atasan pengguna," ungkapnya.
Setelah pakaiannya saat hadir di debat capres jadi sorotan, di debat-debat berikutnya, Mayor Teddy terlihat mengenakan kemeja putih polos lengan panjang atau kemeja berwarna biru dongker.
Juga kemeja hitam saat kampanye akbar Prabowo-Gibran di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (10/2/2024).
Saat itu, Mayor Teddy viral setelah menggendong seorang perempuan yang pingsan di tengah kerumunan agar mendapat pertolongan medis (tribun network/thf/TribunJateng.com/Tribunnews.com)