Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D
Bambang Brodjonegoro kini ditunjuk sebagai Penasihat Khusus Presiden Urusan Ekonomi dan Pembangunan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto.
Penulis: David AdiAdi
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D merupakan mantan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) semasa Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pria yang akrab disapa Bambang Brodjonegoro ini juga telah malang melintang di dunia birokrasi Indonesia.
Beberapa jabatan mentereng pun pernah ia emban, seperti halnya Menteri Keuangan pada periode 2014 sampai dengan 2016.
Sebelum menjadi menteri keuangan, Bambang terlebih dahulu menjabat wakil menteri keuangan pada 2013 hingga 2014.
Saat ini, ia ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi Penasihat Khusus Presiden Urusan Ekonomi dan Pembangunan Nasional.
Dan berikut profil Bambang Brodjonegoro.
Kehidupan Pribadi
Dilansir dari laman ui.ac.id, Bambang Brodjonegoro lahir di Jakarta pada 3 Oktober 1966. Saat ini, Bambang telah berusia 58 tahun.
Bambang memiliki istri yang bernama Irina Justina Zega.
Dia juga telah dikaruniai seorang putra yang bernama Daniswara Brodjonegoro.
Baca juga: Bambang Brodjonegoro: Penguatan Kelembagaan BPKH Bakal Optimalkan Investasi Dana Haji
Pendidikan
Bambang meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1990 dengan fokus pada Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, di mana ia menyelesaikan gelar master (1991-1993) dan program doktoral (1993-1997).
Karier
Bambang mengawali kariernya di Fakultas Ekonomi UI sebagai staf pengajar hingga akhirnya ia dikukuhkan sebagai guru besar di UI pada tahun 2006 yang menjadikannya salah satu guru besar termuda.
Di luar ranah akademis, Bambang Brodjonegoro juga dikenal luas di berbagai sektor, mulai dari pasar modal hingga lingkup pemerintahan.
Sosoknya yang aktif di berbagai organisasi sosial telah menjalin hubungan erat dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti PT PLN, PT ANTAM, PT TELKOM, dan lainnya.
Dengan keahlian khusus di bidang Ekonomi Pembangunan, terutama terkait kawasan perkotaan, banyak perusahaan serta lembaga pemerintahan yang mempercayakannya untuk menduduki posisi sebagai anggota dewan komisaris atau sebagai konsultan independen.
Berikut rangkuman perjalanan karier Bambang Brodjonegoro:
- Staf Pengajar di FE Universitas Indonesia (1997-2005)
- Sekretaris Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia (1998-2001)
- Ketua Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Indonesia (2001-2005)
- Direktur Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi, Universitas Indonesia (2001-2004)
- Ketua Jurusan Ekonomi FE Universitas Indonesia (2002-2005)
- Dekan di FE Universitas Indonesia (2005-2009)
- Ketua Estimasi Permintaan Kebutuhan Telekomunikasi Lokal PT TELKOM
Baca juga: Bambang Brodjonegoro Ungkap Kunci Indonesia jadi Negara Maju
- Ketua Dampak Situasi makroekonomi terhadap permintaan Telekomunikasi Internasional PT INDOSAT
- Ketua Komite Tata Pamong, Dewan Komisaris PT PLN (2007-2009)
- Wakil Menteri Keuangan Indonesia (2013-2014)
- Menteri Keuangan (2014-2016)
- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) (2016-2019)
- Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) (2019-2024)
- Penasihat Khusus Presiden Urusan Ekonomi dan Pembangunan Nasional (2024).
Penghargaan
Berkat prestasi gemilang yang pernah ia raih, Bambang juga beberapa kali mendapat penghargaan.
Mengutip dari Kompas.com, berikut penghargaan yang pernah diterima Bambang Brodjonegoro:
- Visiting Fellow, The Indonesia Project – Australian National University (ANU), Canberra, Australia, Desember 2004
- Eisenhower Fellowships, The Single Region Program – Southeast Asia, Amerika Serikat, September – November 2002
- ISEAS-World Bank Research Fellowship Award (as Visiting Research Fellow), The Institute of Southeast Asian Studies, Singapura, Maret - Juni 1999
- Visiting Fellow, The Institute of East Asian Studies, Thammasat University, Thailand, Maret 1999
- Academic Scholarship awarded by the Indonesian Government - HED, Agustus 1991 - Desember 1995
- Mahasiswa Berprestasi Universitas Indonesia, 1989.
(Tribunnews.com/David Adi) (Kompas.com/ Retia Kartika Dewi, Sari Hardiyanto)