TNI AD Bantu Petani Garap 15 Hektar Lahan Tidur, Kini Panen Raya Padi Capai 10 Ton Per Hektar
Setelah masa tanam 4 bulan, akhirnya dilakukan panen raya padi di lahan seluas 15 hektar. Mereka memanen 8,5-10 ton per hektar.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Darat (TNI AD) membantu petani menghidupkan lahan tidur seluas 15 hektar di Kampung Lampegan, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.
Saat ini lahan tidur tersebut sudah dapat dipanen kembali oleh para petani.
Baca juga: Menko Zulhas Ajak Masyarakat Jadi Petani Kopi, 3 Tahun Bisa Pergi Umrah
"Jadi awalnya masyarakat melaporkan kepada kami bahwa ada lahan seluas 15 hektar yang selama 4 tahun tidak pernah digarap," kata Dandim 0624 Kabupaten Bandung Letkol Inf Tinton Amin Putra, melalui keterangan tertulis, Jumat (8/9/2024).
Info ini didapat tak lama setelah Tinton dilantik sebagai Dandim 0624 Kabupaten Bandung pada awal Mei 2024.
Kelompok petani di sana, kata Tinton, tak mau menggarap lahan tersebut lantaran selalu diserang hama.
Setiap panen, lahan itu cuma dapat 2-4 ton beras per hektar.
Padahal normalnya 1 hektar bisa mendapatkan 6,6 ton beras.
"Petani rugi terus," kata dia.
Dari keresahan petani itu, Tinton langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, kelompok tani setempat dan JHL Foundation.
Dia ingin menghidupkan lahan tersebut.
Baca juga: Pasokan Pupuk Kurang, Petani di Jawa Timur Sampaikan Keluhan ke Erick Thohir Lewat Gus Rivqy
Semua pihak pun menyambut baik keinginan Tinton untuk menghidupkan lahan tidur tersebut.
"Kami memang sudah dua tahun ini fokus di agrobisnis," kata Pendiri Yayasan Merah Putih Kasih (JHL Foundation) Jerry Hermawan Lo.
Mereka lantas menggandeng Bang Bara yang merupakan kelompok muda dari Kabupaten Bandung yang punya inovasi membuat pupuk organik untuk meningkatkan produksi beras.