Warga Berduyun-duyun Datangi Istana Wapres Gibran, Hari Kedua Program 'Lapor Mas Wapres'
Mereka mendatangi istana wapres untuk mengajukan keluhan, aduan, dan sebagainya kepada Gibran.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program aduan masyarakat bertajuk 'Lapor Mas Wapres' yang diinisiasi oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka telah memasuki hari kedua setelah diresmikan pada, Senin (11/11/2024) kemarin.
Pantauan Tribunnews.com di Istana Wakil Presiden RI (Wapres) pada hari ini Selasa 12 November 2024 tampak antrean warga sudah mulai terlihat sejak di halaman pintu gerbang Istana Wapres RI.
Warga sudah duduk di kursi yang sudah disediakan petugas Setwapres yang letaknya berada di luar posko aduan.
Sebagian besar warga juga terlihat ada yang membawa map berisi dokumen yang diyakini berkas aduan.
Mereka mendatangi istana wapres untuk mengajukan keluhan, aduan, dan sebagainya kepada Gibran.
Terlihat warga juga sudah mengambil nomor antrean dan melakukan registrasi yang sudah dibuka sejak pukul 08.00 WIB.
Hingga pukul 11.00 WIB ini warga terlihat masih antre dan menunggu giliran untuk dipanggil berdasarkan nomor registrasi.
Tujuan Lapor Mas Wapres
Sebelumnya, Deputi Administrasi Sekretariat Wakil Presiden RI (Setwapres) Sapto Harjono membeberkan alasan Wapres RI Gibran Rakabuming Raka meluncurkan program 'Lapor Mas Wapres' yang dimulai hari ini, Senin (11/11/2024).
Secara garis besar, Sapto menyatakan keinginan Gibran sebagai pejabat negara dalam mengakomodasi keluhan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik.
"Pada intinya bapak Wapres, Wakil Presiden memberikan perhatian terhadap upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan beliau ingin semakin memudahkan masyarakat menyampaikan aduannya dengan membuka kanal baru lapor mas wapres," kata Sapto saat dijumpai awak media di Kantor Setwapres RI, Senin.
Dirinya menyebut, dengan adanya aduan atau pelaporan dari masyarakat yang diterima dalam program itu, maka nantinya akan dijadikan rujukan oleh Gibran untuk membuat kebijakan.
"Jadi memang beliau (Wapres Gibran) sangat memerlukan rekap laporan apakah itu secara harian atau bulanan kita terus laporkan dan mudah-mudahan ini menjadi bahan beliau untuk pengambilan kebijakan," kata dia.