Seharian di Posko Pengungsi Erupsi Lewotobi: Wapres Gibran Bahas Relokasi hingga Temui Bayi Gibran
Gibran langsung membagikan susu kepada para pengungsi yang menunggu sejak pagi di pinggir-pinggir jalan dan sekitar posko pengungsian.
Penulis: Dewi Agustina
Sebelumnya bayi Gibran ini tidur di posko pengungsian di lapangan bola kaki Desa Kobasoma.
Namun dipindahkan ke ruang kelas SDK Kobasoma menjelang kunjungan Wapres RI Gibran Rakabuming Raka.
Diberitakan sebelumnya, Katarina ibu bayi Gibran terpaksa harus tinggal di tenda pengungsian bersama bayi yang baru dilahirkannya akibat rumahnya di Nawakote, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
Katarina melahirkan di Puskesmas Lewolaga, Kecamatan Titihena Rabu (11/13/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.
Baca juga: KPU: Sekitar 13 Ribu Pemilih Pilkada Serentak 2024 Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
Sebelum melakukan persalinan, Katarina dibawa petugas kesehatan ke Puskesmas Lewolaga dari posko pengungsian di Desa Kobasoma.
"Tadi malam pukul 01.00 lewat saya melahirkan, setelah bayi saya dibawa ke tenda pengungsian tadi pagi jam 11," ujar Katarina ditemui di tenda pengungsian.
Kurang lebih 10 jam ia dan bayinya berada di Puskesmas Lewolaga.
Ia terpaksa kembali ke posko pengungsian bersama bayinya karena berdasarkan informasi dari petugas kesehatan Puskesmas tersebut sudah penuh.
"Kata petugas pasien terlalu banyak ibu hamil jadi kami bawa pulang ke sini," katanya
Ia mengaku, anaknya sehat-sehat setelah diperiksa dokter di posko pengungsian.
Namun, Katarina tetap khawatir, buah hatinya itu kepanasan di tenda pengungsi yang sempit dan berdebu.
Sebelumnya Katarina dan suaminya Paulus Raka Tapun, sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin (4/11/2024) lalu, sempat mengungsi ke Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
Kemudian mereka dipindahkan ke Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur.
"Sebelumnya kami mengungsi ke Boganatar satu minggu, kemudian dipindahkan di sini," ujarnya.