Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Alasan Indonesia Tak Perlu Pindah Ibu Kota Menurut Arsitek Riken Yamamoto: Jakarta Akan Hancur

Arsitek top dunia asal Jepang, Riken Yamamoto, membeberkan alasan mengapa Indonesia tak perlu pindah ibu kota negara ke Kalimantan.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in 2 Alasan Indonesia Tak Perlu Pindah Ibu Kota Menurut Arsitek Riken Yamamoto: Jakarta Akan Hancur
Domu Ambarita/Tribunnews
Kawasan Istana Negara dan Istana Kepresiden di Ibu Kota Negara Nusantara, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Sabtu (5/10/2020) sore - Arsitek top dunia asal Jepang, Riken Yamamoto, membeberkan alasan mengapa Indonesia tak perlu pindah ibu kota negara ke Kalimantan. 

"Jadi Jakarta bukan hanya untuk rakyat Indonesia sendiri, tetapi juga untuk masyarakat dunia," pungkas dia.

Update Pembangunan IKN

Sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur yang juga Plt Deputi Sarana dan Prasarana Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Danis Hidayat Sumadilaga, mengungkapkan proses pembangunan IKN.

Ia mengatakan, secara kuantitatif, pembangunan IKN yang terbagi menjadi tiga batch, menunjukkan proses signifikan.

Untuk Batch I, kata Danis, telah mencapai 94,4, persen.

"Progres Pembangunan Infrastruktur IKN secara kuantitatif Batch I telah mencapai 94,4 persen."

"Batch II tembus 69,5 persen, dan Batch II sudah berada pada posisi 23,9 persen," tutur Danis kepada Kompas.com, Jumat (15/11/2024).

Baca juga: Menhub Dudy Akui Tak Tahu soal Rencana Pengembalian Kereta Otonom IKN ke China

Lebih lanjut, Danis membeberkan, beberapa paket pekerjaan dengan proses konstruksi di atas 95 persen, bakal siap diresmikan akhir tahun nanti.

Berita Rekomendasi

Paket pekerjaan yang dimaksud adalah Istana Garuda, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Gedung Sekretariat Presiden, dan Pusat Pelatihan atau Training Center (TC) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Menurutnya, paling lambat paket pekerjaan itu bisa saja diresmikan pada awal 2025.

"Paling lambat aawal 2025 semuanya diresmikan," ucap Danis.

Sementara, progres pembangunan fisik proyek-proyek investasi dengan skema pendanaan swasta dan BUMN Non-APBN Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga terus dikebut.

Hingga Jumat, terdapat 16 paket pekerjaan telah tuntas dan dalam proses konstruksi.


Beberapa di antaranya yang telah tuntas adalah Swissotel Nusantara, Rumah Sakit (RS) Hermina, dan RS Mayapada.

Lalu, proyek investasi dengan pendanaan swasta yang masih dalam tahap konstruksi meliputi Hotel Qubika, RS Abdi Waluyo, dan Bus EV Interchange.

Kemudian, Revitalitasi SDN 020 Sepaku, dan Restoran Kampung Kecil.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Richard Susilo, Kompas.com/Hilda B Alexander)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas