6 Survei Elektabilitas Pilgub DKI Jakarta Jelang Debat Terakhir: Jagoan Anies Salip 'Jagoan' Jokowi
Inilah 6 hasil survei elektabilitas di Pilgub DKI Jakarta 2024. Elektabilitas Pramono-Rano Karno menyalip Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Salma Fenty
Inilah hasilnya:
- Pramono Anung-Rano Karno: 46 persen
- Ridwan Kamil-Suswono: 39,1 persen
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 5,1 persen
- Belum tentukan pilihan: 9,8 persen
Deni mengatakan, selisih elektabilitas Pramono-Rano dengan Ridwan Kamil-Suswono pada survei terbaru ini sekitar 6,9 persen, atau lebih dari dua kali margin of error (2,9 persen).
Menurut Deni, elektabilitas Pramono-Rano unggul sejalan dengan tingginya popularitas dua politikus PDI Perjuangan tersebut, mengutip Kompas.com.
Litbang Kompas
Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Pramono-Rano Karno mengungguli dua pasangan calon (paslon) lainnya di Pilgub DKI Jakarta 2024.
Berikut hasilnya:
- Ridwan Kamil-Suswono: 34,6 persen
- Dharma Pongrekun - Kun Wardhana: 3,3 persen
- Pramono Anung - Rano Karno: 38,3 persen
- Tidak tahu atau belum menentukan pilihan: 23,8 persen
Survey Litbang Kompas dilakukan 20-25 Oktober 2024 terhadap 1.000 responden yang diberikan pertanyaan model tertutup, dilansir Kompas TV.
Sementara itu, peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti, memprediksi Pilkada Jakarta 2024 akan terjadi dalam dua putaran.
Hal tersebut disampaikan oleh Rangga dalam Breaking News Kompas TV untuk hasil survei Pilkada Jakarta, Selasa (5/11/2024).
“Memang di Pilkada DKI itu kan dia harus 50 + 1 ya. Jadi ada kemungkinan memang berjalan di 2 putaran,” ucap Rangga.
LSI Denny JA
Dalam survei LSI Denny JA hasilnya, paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono unggul tipis dari paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Ini hasilnya:
- Ridwan Kamil-Suswono: 37,4 persen
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 4 persen
- Pramono Anung-Rano Karno: 37,1 persen
- Tidak Tahu/Tidak Menjawab: 21,5 persen
Survei LSI Denny JA pada Pilgub DKI Jakarta 2024 ini dilakukan periode 16 hingga 22 Oktober, dengan jumlah responden sebanyak 800 orang.
Wawancara dilakukan tatap muka dengan responden menggunakan instrumen kuesioner.
Metode survei yang dilakukan yakni multi stage random sampling dengan margin of error +- 3,5 persen.