Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Hadapan DPR, Capim KPK Setyo Budiyanto Singgung Ego Sektoral & Kurangnya Koordinasi Antarpimpinan

Irjen Kementerian Pertanian Setyo Budiyanto menyinggung adanya ego sektoral dan kurangnya koordinasi antarpimpinan di lembaga KPK.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Di Hadapan DPR, Capim KPK Setyo Budiyanto Singgung Ego Sektoral & Kurangnya Koordinasi Antarpimpinan
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Setyo Budiyanto menjadi sosok pertama yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Irjen Kementerian Pertanian Setyo Budiyanto menyinggung adanya ego sektoral dan kurangnya koordinasi antarpimpinan di lembaga KPK.

Hal itu disampaikannya saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon pimpinan (capim) KPK, pada Senin (18/11/2024).

Awalnya, Setyo menyinggung soal Deputi Korsup (Koordinasi dan Supervisi) di KPK.

"Kedeputian ini sudah banyak melakukan kegiatan kerja sama antara lain dengan kejaksaan, kepolisian, memberikan bantuan antara lain ahli, cek fisik," kata dia di ruang Rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta.

"Kemudian jika ada perbedaan pendapat dalam hal P19, termasuk koordinasi umum termasuk pelimpahan perkara dari KPK itu sudah banyak dilakukan," imbuhnya.

Namun, menurutnya, masalah yang sering terjadi permasalahan nonteknis, yang akhirnya tidak berjalan dengan baik.

Berita Rekomendasi

Masalah yang dimaksud yakni ego sektoral dan kurangnya koordinasi di pimpinan KPK.

"Di lapangan sering kali terkendala, karena hal-hal sepele ada ego,ego sektoral, ada kurang koordinasi sebenarnya ini bisa diselesaikan manakala antarpimpinan itu bisa komunikasi," ujarnya.

Baca juga: Setyo Budiyanto Santai Jalani Fit and Proper Test Capim KPK

"Sering kali pimpinan menganggap bahwa merasa tidak perlu ketemu terutama di pimpinam level KPK, terutama menganggap mungkin levelnya sudah tinggi tidak mau ketemu jaksa agung kapolri, menganggap yang harus ketemu adalah di level deputi. Ini menimbulka permasalahan, menghambat level bawah untuk tingkat-tingkat di bawah," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas