Benny Mamoto Soroti Kekalahan KPK dalam Praperadilan, Singgung Penyidik yang Tidak Profesional
Menurut Benny, kekalahan KPK dalam gugatan praperadilan juga cermin dari kurangnya koordinasi dengan instansi lain, dalam hal ini Kejaksaan Agung.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (cadewas KPK) Benny Mamoto, menyoroti kekalahan KPK dalam beberapa gugatan praperadilan.
Menurutnya hal itu menunjukkan dari ketidakprofesionalan penyidik yang ada di KPK.
Baca juga: Komisi III DPR Maraton Lakukan Fit and Proper Test 10 Calon Dewas KPK, Hari Ini Selesai
Hal itu disampaikannya dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test Calon Dewan Pengawas KPK, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (20/11/2024).
"Dalam hal kekalahan praperadilan, kami mencoba mempelajari satu, satu, satu kalahnya karena apa dan sebagainya, kami memang melihat ada ketidakprofesionalan dari penyidik," kata Benny.
Selain itu, menurut Benny, kekalahan KPK dalam gugatan praperadilan juga cermin dari kurangnya koordinasi dengan instansi lain, dalam hal ini Kejaksaan Agung.
"Sehingga akhirnya (KPK) kalah dalam praperadilan," ujarnya.
Baca juga: Benny Mamoto Harap Pimpinan dan Dewas KPK Tak Saling Intervensi
"Inilah salah satu poin yang kemudian nantinya perlu menjadi perhatian karena saat ini masyarakat lebih berani menggugat, ehingga jangan nanti kemudian KPK kalah kembali. Perlu profesionalisme, kehati-hatian dan lain sebagainya," pungkasnya.
Untuk diketahui, beberapa kali KPK mengalami kekalahan dalam gugatan praperadilan.
Teranyar, KPK kalah dalam gugatan praperadilan mantan Gubernur Kalimantan Selatan atau Kalsel, Sahbirin Noor alias Paman Birin.