Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Kala Polda Tutup Tambang Galian C, Diduga Pemicu AKP Dadang Tembak Kompol Anumerta Ryanto Ulil

menutup tambang galian C di Solok Selatan yang diduga menjadi pemicu insiden penembakan antaranggota polisi.

Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAPolda Sumatera Barat (Sumbar) mengambil langkah tegas dengan menutup tambang galian C di Solok Selatan yang diduga menjadi pemicu insiden penembakan antaranggota polisi.

Polda Sumbar menutup tambang galian C untuk menanggapi adanya kaitan antara penambangan ilegal dan peristiwa tragis yang terjadi pada beberapa hari lalu.

"Langsung dari Krimsus Polda Sumbar langsung melakukan penutupan lokasi tersebut Jumat siangnya," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan di Mapolda Sumbar, Senin (25/11/2024).

Kombes Pol Dwi Sulistyawan memastikan diduga pemilik tambang galian C itu masih diperiksa.

Tindakan ini dilakukan untuk menanggapi peristiwa tragis yang melibatkan Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, yang menembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar.

Kompol Anumerta Ryanto Ulil tewas ditembak AKP Dadang Iskandar di Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11/2024) pukul 00.43 WIB. 

Penembakan ini terjadi setelah Kompol Anumerta Ryanto Ulil mengungkap dan menangkap pelaku tambang ilegal galian C.

Berita Rekomendasi

Mulanya Kompol Anumerta Ryanto Ulil mendapat telepon dari AKP Dadang Iskandar terkait penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang dilakukan tim Reskrim.

Saat itu, pelaku tambang ilegal galian C yang diamankan sedang dalam perjalanan ke Mapolres Solok Selatan.

Saat pelaku tiba di Polres Solok Selatan langsung dibawa ke ruang Reskrim untuk dilakukan pemeriksaan.

Ketika pemeriksaan itu berlangsung, penyidik yang memeriksa pelaku mendengar bunyi tembakan dari luar ruangan.

Dan saat itu penyidik melihat Kompol Anumerta Ryanto Ulil tergeletak dengan luka tembakan.

Sementara itu, AKP Dadang Iskandar yang diduga sebagai pelaku terlihat pergi meninggalkan Mapolres dengan mobil Dinas Polri.

Kronologi dari Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono mengatakan sebelum insiden penembakan Kompol Anumerta Ryanto Ulil berada di ruang identifikasi.

Kemudian ia keluar dari ruangan untuk mengambil handphone yang berada di mobilnya.

AKP Dadang Iskandar kala itu mengikuti Kompol Anumerta Ryanto Ulil.

Korban yakni Kompol Anumerta Ryanto Ulil ditembak dari jarak dekat oleh AKP Dadang Iskandar.

Hal itu mengakibatkan Kompol Anumerta Ryanto Ulil meninggal dunia.

Kompol Anumerta Ryanto Ulil terkena dua tembakan di bagian kepala, yakni di bagian pelipis dan pipi kanan.

Kemudian terungkap juga setelah menembak Kompol Anumerta Ryanto Ulil, AKP Dadang Iskandar menembak rumah dinas Kapolres AKBP Arief Mukti.

AKP Dadang Iskandar memberondong rumah dinas Kapolres Solok Selatan dengan tujuh tembakan. 

"Kalau kita melihat jumlah lubang ada sembilan, dua di korban, kemudian tujuh di rumah Kapolres," kata Dirkrimum Polda Sumatera Barat (Sumbar) Kombes Pol Andry Kurniawan saat jumpa pers di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11/2024) siang..

Beberapa kaca kamar di rumah dinas tersebut berlubang akibat peluru itu.

Adapun di rumah dinas kapolres hanya enam selongsong peluru yang ditemukan.

Andry mengatakan, di rumah dinas kapolres itu, pihaknya menemukan lima proyektil, sementara satu lainnya sudah berupa serpihan.

Andry menjelaskan, rumah dinas kapolres lebih kurang 20 hingga 25 meter dari Mapolres Solok Selatan.

Saat kejadian, posisi kapolres sedang berada di dalam rumah. Arief Mukti dipastikan tidak terkena tembakan.

Dirkrimum juga mengatakan, saat itu Arief Mukti tidak bertemu dengan Dadang.

Ditreskrimsus Polda Sumbar hingga kini terus melakukan pendalaman terkait dengan peran tersangka dalam kegiatan tambang yang ada di Kabupaten Solok Selatan, Sumbar. 

Tak menutup kemungkinan polisi mendalami siapa pemilik tambang ilegal tersebut.

Bantah AKP Dadang Alami Gangguan Mental

Polda Sumbar menegaskan kondisi AKP Dadang Iskandar dalam kondisi baik-baik saja usai ditangkap setelah membunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Kompol Anumerta Ryanto Ulil.

Hal ini sekaligus membantah jika AKP Dadang Iskandar mengalami gangguan mental ketika diperiksa tanpa diborgol hingga merokok usai menyerahkan diri.

"Saat ini tersangka dalam kondisi sehat dan baik-baik saja, karena saat ini yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan oleh Ditreskrimum Polda Sumbar," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Dwi Sulistiawan dalam keterangannya, Sabtu (23/11/2024).

Dwi menjelaskan gangguan mental yang dimaksud yakni karena saat itu AKP Dadang Iskandar baru saja menembak seseorang hingga akhirnya tewas.

Sehingga, saat ini Dwi mengatakan pihaknya membantah jika AKP Dadang Iskandar mengalami gangguan mental seperti informasi yang tersebar.

Dwi menjelaskan saat ini AKP Dadang Iskandar masih dalam pengawasan penuh oleh penyidik Ditreskrimum Polda Sumbar untuk menjalani proses hukum sesuai dengan prosedur yang berlaku.  

"Mari bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif dengan tidak menyebarkan spekulasi atau informasi yang tidak jelas sumbernya. Kami akan terus memberikan pembaruan resmi seiring dengan perkembangan kasus ini," tegasnya.

AKP Dadang Tak Senang Pelaku Tambang Ilegal Ditangkap 

Penembakan tragis yang terjadi di Polres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024), diungkap bermotif penegakan hukum terhadap tambang galian C ilegal.

Tersangka AKP Dadang Iskandar, Kabag Ops Polres Solok Selatan, diketahui tidak senang terhadap Kasat Reskrim Polres Kompol Anumerta Ryanto Ulil karena rekannya ditangkap dalam operasi tambang ilegal galian C.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumbar, Kombes Pol Andry Kurniawan, saat penyampaian update kasus penembakan terhadap seorang perwira yang dilaksanakan di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11/2024).

Peristiwa penembakan terjadi di parkiran Polres Solok Selatan, Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar, pada Jumat (22/11/2024) dini hari.

Penembakan sesama anggota kepolisian di Polres Solok Selatan ini diduga berkaitan dengan penegakan hukum yang telah dilakukan, yaitu kasus tambang ilegal jenis galian C.

Kombes Pol Andry Kurniawan menyampaikan telah dilakukan pemeriksaan sementara terhadap tersangka dan dimintai keterangan terkait penembakan yang dilakukannya kepada Kompol Anumerta Ryanto Ulil.

Kata dia, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka terkait dengan motif dan kenapa yang bersangkutan melakukan adalah rasa tidak senang.

"Dimana rekanan pelaku ini dilakukan penegakan hukum oleh korban di Polres Solok Selatan, sehingga ketika yang bersangkutan mencoba meminta tolong," kata Kombes Pol Andry Kurniawan, saat konferensi pers di Lobby/Hall Mapolda Sumbar.

"Kemudian tidak ada yang merespon," ujarnya.

Akibat hal itu, tersangka AKP Dadang Iskandar melakukan penembakan terhadap Kompol Anumerta Ryanto Ulil, dan membuat korban meninggal dunia di tempat.

"Itulah untuk sementara keterangan dari tersangka yang kita dapatkan. Tentu, kami penyidik akan terus mendalami," Kombes Pol Andry Kurniawan.

Ditreskrimsus Polda Sumbar akan terus melakukan pendalaman terkait dengan peran tersangka dalam kegiatan tambang yang ada di Kabupaten Solok Selatan, Sumbar. 

Begitu juga siapa sosok pemilik tambang, akan terus didalami dalam kasus ini, hingga membuat tersangka nekat menghabisi nyawa korban dengan melakukan penembakan dengan jarak yang diduga dekat.

Terancam Hukuman Mati: Pembunuhan Berencana

AKP Dadang Iskandar, terancam hukuman mati akibat membunuh Kasat Reskrim Kompol Anumerta Ryanto Ulil.

Kombes Pol Andry Kurniawan mengatakan, penyidik menjerat AKP Dadang dengan pasal berlapis.

Ia disangkakan dengan pasal pembunuhan berencana, yaitu Pasal 340 KUHP, subsider Pasal 338 KUHP (pembunuhan), dan subsider Pasal 351 ayat (3) tentang penaniayaan berat. 

"Pemeriksaan tetap masih berlanjut, pendalaman dan meminta keterangan ahli lainnya," kata Andry saat konferensi pers di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11/2024) siang.

Andry menuturkan bahwa motif AKP Dadang menghabisi Kompol Anumerta Ryanto Ulil karena rasa tidak senang dengan penegakan hukum yang dilakukan terhadap rekanannya.

"Ketika yang bersangkutan (AKP Dadang) mencoba meminta tolong kemudian tidak ada respons, selanjutnya yang bersangkutan melakukan penembakan," ujarnya.

"Jadi sementara keterangan tersangka kami dapatkan. Tentu kami penyidik mendalami. Iya (beking), ini akan kami dalami kembali terkait perannya dalam tambang ini," imbuh Andry.

Sementara itu, terkait tambang galian c yang diduga dibeking AKP Dadang, kepolisian masih mendalami.

Sejauh ini yang baru ditangkap ialah sopir truk di tambang galian c tersebut.(Tribun Padang/Tribunnews/Aphia/Malau)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas