Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala BMKG Ungkap Skenario Terburuk Dampak Seruak Udara Dingin Siberia: Banjir Besar Jabodetabek

Dwikorita menungkapkan, dampak seruak tersebut terjadinya kecepatan angin yang meningkat.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kepala BMKG Ungkap Skenario Terburuk Dampak Seruak Udara Dingin Siberia: Banjir Besar Jabodetabek
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum, Kepala BMKG, Kepala Basarnas dan Korlantas Polri, pada Rabu (4/12/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan dampak seruak udara dingin dari dataran Siberia yang akan terjadi di wilayah Indonesia.

Dwikorita menungkapkan, dampak seruak tersebut terjadinya kecepatan angin yang meningkat.

Baca juga: Peringatan BMKG! Waspadam Puncak Musim Hujan Terjadi Saat Natal dan Tahun Baru 2025

Hal itu disampaikannya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, pada Rabu (4/12/2024).

"Perlu diwaspadai bisa tinggi kecepatan angin terutama untuk pelayaran kemudian juga gelombang tinggi," kata dia di Ruang Rapat Komisi V DPR, Senayan, Jakarta.

Untuk diketahui, berdasarkan KBBI seruak didefinisikan sebagai kenaikan tekanan atmosfer yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan akibat gerakan lembangan atau antisiklon di sekitarnya.

Selaon itu Dwikorita menyebut, ketika seruak udara dingin ini sampai di Indonesia juga bisa menghasilkan skenario terburuk.

Berita Rekomendasi

Yakni meningkatnya curah hujan yang ekstrem.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Ekstrem Hari Ini, Senin 2 Desember 2024, BMKG: 23 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat

"Contoh yang sudah terjadi di tahun 2020 di bulan Januari kondisi terparah adalah Jabodetaek banjir saat itu, itu akibat kami mendeteksi seruak udara dingin tadi," ujarnya.

Skenario ringan, kata Dwikorita, yang pernah terjadi yakni olengnya kapal yang telah bersandar di pelabuhan Merak.

"Tiba-tiba kapal yang sudah parkir ini oleng karena seruak angin ini kapalnya oleng sementara masih ada yang menyeberang. Jadi waktu itu satu truk masuk ke laut dan satu mobil masuk ke laut," pungkasnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas