Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Lengkap Gus Miftah Minta Maaf Usai Hina Pedagang Es Teh: Ini Introspeksi Bagi Saya

Utusan khusus Presiden Prabowo bidang Kerukunan Agama, Gus Miftah akhirnya meminta maaf setelah mengolok-ngolok pedagang es teh dengan kata-kata kasar

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Penjelasan Lengkap Gus Miftah Minta Maaf Usai Hina Pedagang Es Teh: Ini Introspeksi Bagi Saya
Warta Kota
Utusan khusus Presiden Prabowo bidang Kerukunan Agama, Gus Miftah 

"Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol*** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)," ucap Gus Miftah dari atas panggung. Sontak para jemaah tertawa.

"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambung Gus Miftah. (ARI).

Gus Miftah Utusan Khusus Presiden Prabowo

Gus Miftah juga dikenal sebagai salah satu pendukung Prabowo Subianto dalam kampanye Pemilihan Presiden 2024.

Ia aktif dalam beberapa kegiatan kampanye, termasuk acara istighosah hafidzah di Semarang pada 30 Desember 2023, di mana ia berkampanye bersama politisi Partai Golkar, Dico Ganinduto.

Setelah Prabowo menang di Pilpres 2024,  Gus Miftah mendapatkan jabatan  di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Gus Miftah ditunjuk Prabowo sebagai satu dari tujuh Utusan Khusus Presiden.

Gus Miftah dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada 22 Oktober 2024.

Berita Rekomendasi

"Soal kerukunan di Indonesia itu kan menarik dan isu krusial. Karena begitu banyaknya perbedaan di negeri ini, 17 ribu pulau, 1.700 suku bangsa, 736 bahasa, 6 agama," ujar Gus Miftah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seusai pelantikan.

Pendiri Pondok Pesantren Ora Aji itu, mengatakan isu kerukunan berpotensi akan memengaruhi kehidupan bermasyarakat jika tidak ditanggapi secara dewasa. 

Maka, dia menilai pemerintah dan masyarakat perlu bersama menjaga suasana kondusif dan kerukunan masyarakat.

"Memang ada salah satu tugas yang disampaikan itu adalah membangun komunikasi internasional terkait dengan moderasi dan toleransi," ujarnya.

 

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas