Inisiatif Tanoto Foundation Ikut Andil Lahirkan SDM Unggul di Indonesia, Beasiswa Teladan Jadi Asa
Tanoto Foundation, terus berfokus ikut berperan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Indonesia, termasuk lewat program beasiswa Teladan.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
"85 persen kesuksesan seseorang itu ditentukan oleh soft skill yang dia miliki, hanya 15 persen dari technical skill," (Head of Leadership Development and Scholarship (LDS) Tanoto Foundation, Michael Susanto)
TRIBUNNEWS.COM - Tanoto Foundation terus berperan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, satu di antaranya lewat program beasiswa TELADAN.
Lembaga filantropi yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981, ini telah lama mendukung upaya pemerintah dalam membangun SDM unggul yang dapat bersaing di tingkat global.
Head of Leadership Development and Scholarship (LDS) Tanoto Foundation, Michael Susanto, mengatakan program beasiswa TELADAN tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga pelatihan kepemimpinan dan pengembangan diri.
Penerima beasiswa ini diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan soft skills, seperti komunikasi, manajemen, dan kewirausahaan.
"Kami menyimpulkan bahwa jika di pendidikan tinggi seringkali kita hanya belajar technical skill atau hard skill ternyata soft skill-lah juga sangat diperlukan," ujar Michael kepada Tribunnews dalam acara Talkshow Overview Tribunnews, Kamis (21/11/2024).
Dengan demikian, lanjut Michael, para penerima beasiswa ini tidak hanya dibantu lewat finansial, namun juga dibekali ilmu akademis, juga keterampilan yang dapat mereka aplikasikan dalam dunia kerja.
Di mana soft skill dan kepemimpinan menjadi fokus utama yang diterapkan dalam program beasiswa TELADAN ini.
"Kesadaran pentingnya soft skill untuk mendukung kesuksesan seseorang terutama lulusan perguruan tinggi itu semakin kuat, riset membuktikan bahwa 85 persen kesuksesan seseorang itu ditentukan oleh soft skill yang dia miliki, hanya 15 persen dari technical skill," lanjut Michael.
Rupanya, Tanoto Foundation menyadari perusahaan tidak hanya membutuhkan individu yang menguasai keterampilan teknis atau hard skill saja, dunia kerja rupanya perlu seseorang dengan kemampuan soft skill yang esensial.
Tanoto Foundation juga menunjukkan, pengembangan pendidikan termasuk soft skill pada SDM di Indonesia adalah investasi jangka panjang yang harus terus didorong oleh semua sektor, baik pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
Michael melanjutkan bahwa pendidikan saat ini perlu bertransformasi dan berpihak kepada mereka yang menginvestasikan waktunya untuk belajar, khususnya di pendidikan tinggi.
Baca juga: Esensi Soft Skill Bagi Gen Z Hadapi Dunia Kerja Jadi Fokus Bersama, Termasuk DPR & Tanoto Foundation
Yakni untuk menjadikan pengalaman di pendidikan tinggi itu menyenangkan dan mereka (mahasiswa-mahasiswi) diperlengkapi hal-hal dan keahlian yang relevan pada saat mereka masuk ke dunia kerja.
"Pendidikan tinggi hari ini seharusnya tidak hanya memperlengkapi mahasiswa siap kerja saja, tapi pendidikan tinggi perlu mempersiapkan mahasiswanya untuk siap dilatih, siap belajar dan terus menjadi lifelong learner," imbuhnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.