Kronologi Versi Korban Selamat soal Aipda Robig Tembak Gamma, Bantah Ada Serempetan
Korban selamat dari penembakan yang dilakukan Aipda Robig membantah adanya serempetan motor saat kejadian. Dia mengatakan langsung ditodong pistol.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Febri Prasetyo
Sebelum ditembak, AD menyebut rombongannya mengendarai sepeda motor secara pelan.
Namun, tiba-tiba Aipda Robig disebut AD langsung menodongkan pistol yang membuat rombongannya memacu laju sepeda motornya.
"Ya kami kaget ada langsung nodong Kalau cuma turun di tengah masih mikir ah mungkin apa, (kalau ini) langsung nodong," ungkapnya.
Bantah Ada Serempetan
AD membantah penembakan oleh Aipda Robig akibat sepeda motor dari rombongannya menyenggo pelaku.
"Tidak ada serempetan," katanya singkat.
Dia mengaku syok ketika mendengar suara letusan tembakan. Sewaktu penembakan itu, AD menuturkan tangan S menggantung di pundaknya.
"Habis ketembak, dor, langsung lemes," terangnya.
Setelah penembakan tersebut, AD mengaku S tidak menyadari peluru yang ditembakkan oleh Aipda Robig menembus tangannya.
Senada, AD juga tidak menyadari adanya luka di bagian dadanya.
"Saya lalu pulang lalu cek di rumah. Ternyata cuma sobek (bagian dada). Saya bersihkan terus tidur. Kalau Satria katanya langsung ke rumah sakit," paparnya.
Tentang kondisi Gamma setelah penembakan, AD mengaku tidak mengetahuinya lantaran setelah peristiwa terjadi, rombongan mereka berpisah.
Bahkan, dia baru tahu Gamma meninggal dunia pada sore hari menjelang magrib atau hampir 18 jam setelah kejadian.
"Kami dan Gamma satu organisasi (paskibra) tapi tidak terlalu dekat karena dia adik kelas. Saya lebih dekat ke Satria."
Lebih lanjut, AD mengaku trauma setelah kejadian nahas tersebut. Bahkan, orang tuanya saat ini melarang untuk keluar malam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.