Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Roman Nazarenko Otak Pembuat Laboratorium Narkoba di Canggu Bali Tertangkap di Thailand

Selain itu, Roman Nazarenko lah yang menjadi inisiator menjadikan basement vila di Canggu Bali sebagai tempat produksi narkoba.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Roman Nazarenko Otak Pembuat Laboratorium Narkoba di Canggu Bali Tertangkap di Thailand
Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
Warga negara Ukaraina, Roman Nazarenko, buronan kasus narkoba yang jadi otak pelaku pembuatan laboratorium narkoba di Canggu, Badung, Bali tertangkap di Thailand dan dihadirkan Dittipidnarkoba Bareskrim Polri di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (22/12/2024).  

Ketiga tersangka itu, dua di antaranya berwarga negara Ukraina berinisial IV dan AV yang berperan sebagai pengendali clandestine lab di Villa Sunny, Badung, Bali.

Sementara, satu tersangka lainnya yang sudah ditangkap merupakan warga negara Rusia berinisial KK memiliki peran sebagai pemasaran.

Selain itu, masih ada dua warga Ukraina yang berinisial RN dan OK yang masih dalam pengejaran atau buron.

Adapun pengungkapan laboratorium gelap ini berawal dari pengembangan dari pengungkapan laboratorium gelap narkoba milik jaringan Fredy Pratama di Sunter, Jakarta Utara pada 4 April 2024 lalu.

Wahyu menyebut pihaknya mengejar buronan berinisial LM yang melarikan diri ke daerah Bali dan berhasil dilakukan penangkapan bersama tersangka lainnya.

"Setelah dilakukan pengembangan dan penyelidikan mendalam, diketahui ada 4 lokasi untuk pengiriman barang/bahan kimia dan 1 lokasi sebagai clandestine laboratory dengan keterlibatan beberapa orang WNA Ukraina dalam jaringan tersebut, yaitu IV, MV, RN DAN OK, seorang WN Rusia atas nama KK dan LM yang merupakan DPO clan lab Sunter," ungkapnya.

Mantan Kapolda Aceh tersebut mengatakan dari hasil penggeledahan ditemukan barang bukti narkotika berupa hydroponic ganja, shabu, cocaine, hashis dan mephedrone.

Berita Rekomendasi

Lalu, ditemukan alat cetak extacy dan beberapa peralatan clandestine laboratorium berikut dengan berbagai jenis bahan kimia prekursor untuk membuat narkoba jenis mephedrone total 520,032 kilogram.

Sementara dari tersangka KK, disita barang bukti antara lain ganja sebanyak 283,19 gram, hashis sebanyak 484,92 gram, kokain sebanyak 107,95 gram, dan mephedrone sebanyak 247,33 gram.

"Berdasarkan keterangan tersangka bahwa bahan dan peralatan yang tidak ada di Indonesia dipesan dari China melalui market place Ali Baba dan Ali Express. Bibit ganja dikirim dari Rumania dan peralatan lainnya dibeli melalui market place Indonesia," ucapnya.

Ilustrasi narkoba
Ilustrasi narkoba (Tribun Timur/Sanovra JR)

Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan penindakan ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberantas narkoba secara komprehensif dan terpadu.

Dia menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menekankan kepada seluruh anggota Polri untuk terus berperang dan menuntaskan penanganan narkoba dari hulu ke hilir.

"Dari seluruh barang bukti narkotika dan prekursor yang telah disita, jiwa yang dapat diselamatkan sebanyak 1.560.096 jiwa dari potensi penyalahguna narkoba," tuturnya.

Baca juga: Polisi: Melody Sharon Tak Menyesal Lakukan KDRT ke Suami, Bahkan Sempat ke Bali dengan Selingkuhan

Adapun modus operandi pemasarannya menggunakan jaringan hydra indonesia (darknet forum 2 roads.cc) untuk memasarkan produk ganja hidroponik dan mephedrone melalui aplikasi telegram bot.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas