Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Irjen Pol. Dr. Ribut Hari Wibowo, S.H., S.I.K., M.H.

Nama Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo pernah menjadi sorotan karena dianggap enggan bersalaman dengan mantan cagub Jateng 2024 Andika Perkasa.

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Irjen Pol. Dr. Ribut Hari Wibowo, S.H., S.I.K., M.H.
Dok. Polda Jateng
Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol. Dr. Ribut Hari Wibowo, S.H., S.I.K., M.H. 

Satu di antaranya pria berseragam Kejaksaan yang diduga adalah Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Ponco Hartanto.

Ponco terlihat menyambut uluran tangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi.

Salah satu akun media sosial yang mengunggah momen Kapolda Jateng ogah salaman dengan Andika Perkasa yakni akun twitter @JhonSitorus_18 pada Rabu (25/9/2024).

Video yang viral di media sosial itu dinilai Jhon Sitorus menjadi bukti tidak harmonisnya hubungan TNI dan Polri.

"Sikap anggota POLRI yang seperti ini sangat tidak mencerminkan keharmonisan TNI-Polri Biar bagaimanapun, Jenderal Andika Perkasa adl mantan Panglima TNI dan tetap jadi bagian dari TNI," tulis Jhon Sitorus.

"Belum jadi apa2 udah begini, gimana kalo dah jadi Gubernur bosnya?" tambahnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, memberikan klarifikasi bahwa peristiwa itu tidak ada unsur kesengajaan. 

Berita Rekomendasi

"Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo saat itu sedang berjalan hendak meninggalkan kantor KPU Jawa Tengah dan sudah menundukkan kepala untuk berpamitan. Jadi saat itu tidak ada unsur kesengajaan untuk tidak mau bersalaman," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/9/2024). 

Artanto menegaskan bahwa video viral tersebut berbanding terbalik dengan interaksi antara Andika dan Ribut di ruang transit KPU Jawa Tengah pada hari yang sama, yakni Selasa (24/9/2024) malam. 

"Antara Pak Andika dengan Pak Ribut di ruang transit menunjukkan sikap yang bersahabat, karena keduanya selain bersalaman dan cipika-cipiki juga ngobrol akrab membahas berbagai hal," ujarnya. 

Artanto menilai bahwa video yang menunjukkan Kapolda Jateng enggan bersalaman dengan Andika sengaja diunggah untuk memperkeruh suasana. 

"Ini adalah upaya yang di-framing oleh orang yang tidak senang jika pilkada berlangsung damai, aman, dan nyaman," pungkasnya.

Ia juga meyakinkan bahwa keakraban dan soliditas antara TNI dan Polri tetap terjaga dengan baik. 

(Tribunnews.com/Rakli Almughni) (KOMPAS.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas