Serba-serbi Remisi Khusus-Pengurangan Masa Pidana Khusus Natal 2024, Hampir 16.000 Napi Dapat Remisi
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) memberikan remisi khusus (RK) Natal 2024 untuk hampir 16 ribu narapidana di seluruh Indonesia.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Lebih lanjut, Agus Andrianto mengucapkan selamat kepada narapidana dan anak binaan yang merayakan Natal dan mendapatkan remisi.
Agus juga mendorong para narapidana dan anak binaan agar senantiasa produktif dan memperbaiki diri.
“Saya berharap, pembinaan yang telah saudara-saudara sekalian terima dapat membangun kapasitas saudara menjadi sumber daya manusia yang potensial sehingga kembalinya saudara ke tengah masyarakat dapat memberikan nilai manfaat,” pesan Menteri Imipas.
- Tentang Remisi Khusus
Dikutip dari situs resmi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pasuruan, Remisi Khusus adalah pengurangan masa pidana yang diberikan kepada Narapidana dan Anak Pidana pada hari besar keagamaan yang dianut oleh yang bersangkutan.
Dengan ketentuan, jika suatu agama mempunyai lebih dari satu hari besar keagamaan dalam setahun, maka yang dipilih adalah hari besar yang paling dimuliakan oleh penganut agama yang bersangkutan.
Selanjutnya, remisi ini diberikan setiap:
1. Hari Raya Idul Fitri bagi Narapidana dan Anak Pidana yang beragama Islam ;
2. Hari Natal bagi Narapidana dan Anak Pidana yang beragama Kristen;
3. Hari Raya Nyepi bagi Narapidana dan Anak Pidana yang beragama Hindu ;
4. Hari Raya Waisak bagi Narapidana dan Anak Pidana yang beragama Hindu; dan
5. Hari Raya Imlek bagi Narapidana dan Anak Pidana yang beragama Konghucu.
Baca juga: 5 Narapidana di Lapas Kayugagung OKI Sumsel Panjat Tembok: 3 Orang Kabur, 2 Lainnya Jatuh
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Imipas, besaran pengurangan masa pidana bervariasi, mulai dari 15 hari hingga 2 bulan.
Untuk wilayah Sumatera Utara mencatat, penerima RK terbanyak dengan 3.196 Narapidana, kemudian Nusa Tenggara Timur (1.894 Narapidana), dan Papua (1.447 Narapidana).
Di sisi lain, anak binaan penerima PMP terbanyak berasal dari Sumatera Utara (23 orang), Papua Barat (23 orang), dan Papua (20 orang).
Data Sistem Database Pemasyarakatan per 16 Desember 2024 mencatat, total 274.166 Tahanan, Anak, Narapidana, dan Anak Binaan di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 19.968 orang beragama Nasrani.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Ilham Rian Pratama, Kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.