Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Bos Rental Tak Terima dengan Klarifikasi Kapolsek Cinangka, Sebut Pernyataannya Bohong

Keluarga bos rental mobil bantah klarifikasi Kapolsek Cinangka soal penolakan pendampingan, sebut pernyataannya tidak benar.

Penulis: Rifqah
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Keluarga Bos Rental Tak Terima dengan Klarifikasi Kapolsek Cinangka, Sebut Pernyataannya Bohong
Tribunnews/Reynas Abdila
Rizky Agam Syahputra (24), anak bos rental mobil Makmur Jaya yang tewas ditembak oleh oknum prajurit TNI AL di Tangerang, Banten. - Keluarga bos rental mobil bantah klarifikasi Kapolsek Cinangka soal penolakan pendampingan, sebut pernyataannya tidak benar. 

Kini, diketahui bahwa polisi berhasil menangkap total empat orang terduga pelaku yang terlibat kasus penembakan bos rental mobil tersebut.

Namun, belum dirinci terkait kronologi penangkapan tersebut.

Para pelaku masih akan diperiksa lebih dalam dan Polresta Tangerang akan mengungkap ke publik pada Senin (6/1/2025) mendatang.

"Pelaku penembakan sudah diamankan. Hari Senin akan dirilis. (Pelaku yang ditangkap) 4 orang," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono saat dikonfirmasi, Sabtu (4/1/2025).

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa menerangkan, 2 orang terduga pelaku yang ditangkap adalah pelaku penggelapan mobil.

"2 pelaku penggelapan yang diamankan," kata dia.

Klarifikasi Kapolsek Cinangka soal Tudingan Tolak Dampingi Korban

Sebelumnya, mengenai pendampingan itu, AKP Asep membantah tudingan penolakan tersebut.

Berita Rekomendasi

Dia menjelaskan, pihaknya hanya tidak ingin gegabah memberikan pendampingan karena menyangkut keselamatan semua pihak.

"Itu narasi bahwa menolak pendampingan tidak benar. Kami hanya memastikan kondisi aman sebelum bertindak," jelas Asep melalui telepon, dilansir Kompas.com.

AKP Asep pun membeberkan, kala itu ada tiga orang datang ke Polsek Cinangka sekitar pukul 01.00 dini hari dan mengaku sebagai leasing yang hendak mengejar mobil. 

Petugas meminta dokumen kendaraan yang akan dikejar, tapi mereka tidak bisa menunjukkan. 

"Karena mengaku dari leasing, kami meminta dokumen. Kami tidak mau sembarangan bertindak tanpa dasar yang jelas," jelas Asep.

Petugas yang sedang piket kemudian menyarankan agar korban membuat laporan resmi.

Setelah itu, mereka pergi dengan alasan mengambil dokumen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas