VIDEO Momen Pertemuan Menhan Sjafrie dan Nakatani: Bahas Teknologi Pertahanan dan Peralatan Militer
Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang menjelaskan dalam pertemuan tersebut terdapat empat hal pokok yang menjadi pilar diskusi.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Srihandriatmo Malau
Pada prinsipnya, kata Frega, kedua delegasi menekankan pendekatan multilateral dan pendekatan bilateral akan terus digunakan oleh Indonesia dan Jepang sebagai upaya-upaya konstruktif membangun perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik.
"Tentunya Indonesia dan Jepang pun memahami bahwa ada ketegangan, ada dinamika (di Laut China Selatan), yang memang tidak bisa dihindari tapi pada prinsipnya semuanya mengacu pada upaya-upaya menyelesaikannya secara internasional, UNCLOS," kata Frega.
"Dan yang paling penting adalah Indonesia mengadopsi politik luar negeri bebas aktif, sehingga kita pun juga tetap menjaga. Makanya kita menjajaki hubungan dengan Jepang. Kita tidak berpihak, kita membuka peluang dengan siapa saja termasuk Jepang," sambung dia.
Rencana Kunjungan PM Jepang ke Indonesia
Hal lain yang juga dibahas sekilas dalam pertemuan tersebut adalah rencana kunjungan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba ke Indonesia dan Malaysia pada 9 sampai 12 Januari mendatang.
Ia mejelaskan kunjungan Menhan Nakatani kepada Menhan Sjafrie merupakan rangkaian dari rencana kunjungan PM Jepang ke Indonesia.
"Tentunya kegiatan hari ini merupakan rangkaian dalam rangka menunjang kunjungan tersebut, bagaimana kita penguatan. Apalagi tadi disampaikan sejak 2015 kita sudah melakukan 2 plus 2 dialog dengan Jepang,"
"Bahkan, diharapkan ini bisa ditingkatkan diadakan lagi 2 plus 2 dan bahkan bukan hanya di level Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri tapi juga bisa di level Panglima Angkatan Bersenjata dan Kepala staf Angkatan," pungkasnya.
Kerja Sama Industri Pertahanan
Pada akhir tahun lalu, Sjafrie sempat membahas sejumlah kerja sama pertahanan dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, H.E. Mr. Masaki Yasushi di ruang kerja Kementerian Pertahanan, Jakarta pada Kamis (12/12/2024).
Dilansir dari laman resmi Kementerian Pertahanan, beberapa poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut meliputi peningkatan kerja sama pertahanan di bidang capacity building dan people-to-people contact melalui kerja sama pendidikan dan latihan bersama.
Selain itu, terkait kerja sama industri pertahanan diharapkan adanya transfer teknologi meliputi pengetahuan, metode manufaktur, dan kapabilitas pertahanan.
Sjafrie juga menyampaikan penghargaan atas hubungan erat yang telah terjalin antara Indonesia dan Jepang, khususnya di bidang pertahanan.
Ia juga mengapresiasi kontribusi Jepang dalam mendukung penguatan kapabilitas pertahanan Indonesia melalui berbagai program kerja sama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.