Harta Kekayaan Arya Sinulingga Meningkat Sejak 2020 Jabat Stafsus, Sorotan STY Diberhentikan
Harta kekayaan Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI mencapai Rp 19 miliar berdasar pelaporan terakhir dari laman LHKPN
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Whiesa Daniswara
Salah satu yang vokal menyuarakan pendapatnya adalah Ultras Garuda Indonesia (UGI), komunitas suporter yang selalu aktif mendukung perkembangan sepak bola nasional.
Melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir, mereka menyampaikan sejumlah aspirasi dan kritik atas keputusan tersebut.
Dalam surat itu, Ultras Garuda menilai keputusan pemberhentian STY kurang transparan dan menyebut perlu dikaji lebih mendalam.
Dikhawatirkan pemberhentian STY ini akan membawa dampak signifikan terhadap perkembangan Timnas Indonesia.
Kelompok suporter Timnas Indonesia ini pun meminta PSSI lebih terbuka sehingga tidak memicu tanda tanya besar di kalangan publik sepak bola.
Baca juga: Kontrak Patrick Kluivert yang Akan Gantikan Posisi STY, Ada Opsi Perpanjang 2 Tahun hingga Olimpiade
Isi Surat Terbuka Ultras Garuda
Dalam surat mereka, Ultras Garuda menyampaikan beberapa poin penting yang menjadi perhatian utama:
1. Permintaan Penjelasan Resmi
Ultras Garuda menuntut PSSI untuk memberikan klarifikasi yang transparan terkait dasar keputusan pemecatan Shin Tae-yong.
Mereka menilai keputusan seperti ini tidak hanya berdampak pada program Timnas, tetapi juga pada kepercayaan masyarakat terhadap federasi.
2. Audit Independen
Suporter ini mendesak dilakukannya audit independen untuk menilai kinerja dan kebijakan PSSI, terutama dalam pengelolaan Timnas Indonesia.
Menurut mereka, audit ini penting untuk memastikan tidak ada kepentingan tertentu yang memengaruhi pengambilan keputusan.
3. Reformasi Struktural di PSSI
UGI juga menyerukan perlunya reformasi di tubuh organisasi PSSI, dengan melibatkan asosiasi profesional seperti APSSI (Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia) dan Askab/Askot.
Mereka berharap langkah ini dapat menciptakan manajemen yang lebih transparan dan akuntabel.
4. Kejelasan Target untuk Pelatih Baru
Ultras Garuda menuntut PSSI menetapkan target yang jelas dan terukur untuk pelatih baru Timnas.
Hal ini dinilai penting agar kontinuitas program pembinaan tetap terjaga, sekalipun terjadi pergantian pelatih.
Baca juga: Soal Kompensasi Shin Tae-yong setelah Dipecat, Ini Kata Erick Thohir
Batas Waktu dan Harapan Dialog
Dalam suratnya, Ultras Garuda memberikan batas waktu hingga 12 Januari 2025 bagi PSSI untuk memberikan jawaban resmi.
Mereka juga berharap adanya dialog terbuka antara PSSI dan para pecinta sepak bola, termasuk komunitas suporter, demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Respons Publik Terhadap Pemecatan Shin Tae-yong
Keputusan PSSI memberhentikan Shin Tae-yong tidak hanya mendapat kritik dari Ultras Garuda, tetapi juga dari berbagai kalangan pecinta sepak bola Tanah Air.
Banyak yang menilai Shin Tae-yong telah memberikan kontribusi besar bagi Timnas, terutama dalam hal peningkatan mentalitas dan performa pemain.
Sebagai pelatih yang membawa Timnas Indonesia ke final Piala AFF dan lolos ke putaran final Piala Asia 2024, Shin Tae-yong dianggap berhasil mengangkat kualitas permainan tim nasional.
Namun, pemecatannya justru menimbulkan ketidakpastian terkait arah kebijakan PSSI ke depan.
Kini, publik menanti bagaimana PSSI merespons kritik dan tuntutan yang disampaikan oleh Ultras Garuda Indonesia.
Apakah PSSI akan memberikan penjelasan yang memadai? Ataukah keputusan ini akan semakin memicu ketidakpuasan di kalangan suporter?
Yang pasti, langkah selanjutnya dari PSSI akan sangat menentukan kepercayaan publik terhadap federasi tersebut.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Abdul Majid, Tio)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.