Sambut Era Kendaraan Elektrifikasi, Indonesia Siap Jadi Pemain Utama Industri Mobil Listrik
investasi di sektor otomotif, terlebih kendaraan listrik akan sangat mendorong ekonomi Indonesia.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Dengan investasi 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp 15,6 triliun, pada tahap pertama kapasitas produksi pabrik tersebut akan mencapai 10 giga watt per-hour.
Selain LG dan Hyundai, Indonesia juga berhasil menarik minat investasi dari perusahaan asal China, yakni Contemporary Amperex Technology (CATL).
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan CATL akan meletakkan batu pertama alias groundbreaking pada Desember 2021 ini untuk pabrik baterai kendaraan listriknya di Indonesia.
Berkolaborasi dengan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang akan memasok bahan baku pembuatan baterainya, kabarnya nilai investasi yang akan digelontorkan CATL disebut sebesar 5 miliar dolar AS.
Selanjutnya, ada perusahaan lithium asal China Chengxin Lithium yang akan berinvestasi sebesar 350 juta dolar AS di Indonesia. Investasi tersebut untuk membangun pabrik baterai listrik dengan kepemilikan saham nantinya mencapai 65 persen. Sementara 35 persen lainnya akan dimiliki perusahaan asal Singapura, Stellar Investment Pte.
Nantinya, perusahaan patungan tersebut akan diberi nama PT ChengTok Lithium Indonesia dan dibangun di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Di sisi lain, ada calon investor di sektor mobil listrik asal Jerman, ialah Badische Anilin-und Soda-Fabrik (BASF). Nama BASF sendiri muncul sejak 2019. Namun sayangnya, hingga saat ini belum ada kabar terbaru dari perusahaan kimia terbesar dunia tersebut.
Dorong Ekonomi Indonesia
Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) sekaligus pengamat otomotif, Riyanto mengatakan investasi di sektor otomotif, terlebih kendaraan listrik akan sangat mendorong ekonomi Indonesia.
"Untuk pembangunan pabrik, bagus sekali Hyundai investasi, terlebih bagi ekonomi kita," tutur Riyanto kepada Tribunnews, Selasa (5/10/2021).
Bukan hanya menarik investasi, infrastruktur pendukung kendaraan listrik juga perlu digenjot penyediaannya.
Baca juga: Penjualan Toyota Astra Motor Terangkat Berkat Insentif PPnBM 100 Persen
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 25.000 unit pada 2030.
Akan tetapi, sejauh ini baru sebanyak 147 SPKLU yang dibangun dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Pemerintah sendiri akan terus memberi dukungan untuk mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik, khususnya infrastruktur SPKLU.