Cetak Rekor Baru, Singapura Mengalami Lonjakan Investasi Kripto Hingga Tembus Rp 21,2 Triliun
Tercatat pada 2021 kemarin, jumlah dana investasi kripto di Singapura mencapai hingga 1,48 miliar dolar AS atau Rp 21,2 triliun
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjanjikan cuan dengan jumlah fantastis membuat investasi cryptocurrency di seluruh penjuru dunia kian meningkat.
Seperti laporan dari kantor akuntan publik asal Singapura, KPMG. Pihaknya mencatat dalam tiap tahunnya perkembangan investor yang tumbuh di negara Singapura terus mengalami peningkatan pesat.
Dalam laporan KPMG dikutip dari Yahoo Finance, jumlah investasi kripto di Singapura sepanjang tahun 2021 mengalami peningkatan hingga 13 kali dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Italia Menetapkan Aturan Baru Anti-Pencucian Uang Bagi Perusahaan Kripto
Tercatat pada 2021 kemarin, jumlah dana investasi kripto di Singapura mencapai hingga 1,48 miliar dolar AS atau Rp 21,2 triliun. Jumlah ini tergolong lebih unggul dari tahun 2020 lalu yang hanya mencapai 110 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun. (Dengan satuan USD Rp 14,366).
Peningkatan ini diperkirakan terjadi, lantaran pemerintah Singapura meluncurkan sebuah kerangka kerja yang di khususkan untuk SPAC atau perusahaan penggalang dana.
Berkat adanya aturan tersebut, menjadikan Singapura menjadi salah satu negara yang paling ramah terhadap kripto dan investor.
Keputusan tersebut diambil pemerintah Singapura setelah pihaknya melihat adanya peningkatan atas keberadaan investor asing yang berada Singapura.
Meski dalam pengajuannya bisnis kripto di Singapura tergolong dalam kategori yang tidak mudah serta prosedur perizinannya yang terbilang cukup ketat, namun hal tersebut tak membuat beberapa perusahaan kripto ternama mengurungkan niatnya untuk berinvestasi di negara tersebut.
Bahkan diketahui para investor Singapura berhasil menginvestasikan dananya ke sektor kripto sebanyak 3,94 miliar dolar AS, sepanjang tahun 2021. Sebagian uang yang diinvestasikan tersebut digunakan untuk mengupdate infrastruktur dan perangkat lunak pendukung teknologi blockchain.
Baca juga: Jumlah Investor Kripto di Indonesia Malah Melonjak Selama Pandemi
Adanya peningkatan jumlah investor pada tahun lalu membuat KPMG percaya nantinya di tahun 2022 jumlah investor kripto di Singapura akan terus mengalami kenaikan. Dengan begini tentu akan memperkuat status Singapura sebagai salah satu pusat kegiatan kripto terbesar di Asia Tenggara.